Mengapa Kita Menangis Saat Mengiris Bawang?

By willa widiana, Selasa, 3 Oktober 2017 | 09:23 WIB
Kenapa Kita Menangis Saat Mengiris Bawang? (willa widiana)

Bagi Teman-teman yang suka memasak pasti pernah mengalami kejadian menangis saat mengiris bawang. Kira-kira, menapa kita menangis saat mengiris bawang? Kita cari tahu, yuk!

S-oksida

Bawang mengandung zat bernama S-oksida. Zat itu digunakan untuk menghentikan kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama. Saat diiris, zat S-oksida akan menguap dan membuat kelenjar mata iritasi. Jika sudah begitu, mata kita pun akan berair, mirip orang yang menangis. Zat S-oksida yang ada pada bawang tidak terlalu banyak, jadi tidak membahayakan mata.

Dari Tanah

Zat S-oksida yang ada pada bawang diolah dengan cara yang rumit, lo. Pertama-tama, bawang akan menyerap zat sulfur dari dalam tanah. Setelah itu, zat sulfur akan disimpan dalam senyawa yang bernama PRENCSO 1. Di dalam senyawa itu, zat sulfur akan diolah lagi dengan zat lain dan dikeluarkan dalam bentuk amonia, asam 1-propenisulfat, dan S-oksida.

Tidak Semua Bawang

Bawang yang bisa membuat kita menangis adalah bawang merah dan bawang bombai. Semakin banyak zat sulfur yang diserap oleh bawang, aroma bawang itu akan semakin kuat. O iya, bawang putih sedikit berbeda, ia tidak akan membuat kita menangis saat mengirisnya.

Tahukah Kamu?

  1. Supaya zat S-oksida tidak menguap dan mengenai mata kita, kamu bisa merebus dulu bawang yang akan diiris. Kalau malas, kamu bisa menaruh bawangnya di dalam kulkas selama beberapa saat.
  2. Bawang akan mengeluarkan zat S-oksida saat selnya rusak. Kalau sayur berbeda, ia akan mengeluarkan zat polifenol. Saat hewan memakan sayuran, zat polifenol akan keluar dan memberikan rasa pahit. Rasa pahit itu cukup ampuh untuk menghentikan para hewan yang suka merusak sayuran.

Foto: pixabay.com - Marco Costanzi