Mengenal Leuit, Gudang Padi Orang Baduy

By Aan Madrus, Rabu, 4 Oktober 2017 | 11:20 WIB
Leuit (Aan Madrus)

Beras adalah makanan pokok orang Baduy. Mereka mendapatkan beras dari padi hasil berladang sendiri. Untuk persediaan makanan jangka panjang, orang Baduy harus pandai menyimpan padi. Mereka lalu membangun leuit, yaitu gudang padi.

Leuit adalah bangunan berbentuk panggung.Tingginya 30 – 100 cm dari tanah. Leuit ditopang oleh 4 buah penyangga yang disebut tihang. Untuk dinding, digunakan bilik yang terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan untuk  atapnya, leuit  memakai hateup. Yaitu kirai (sejenis palma) yang dianyam dan dijepit dengan belahan bambu. Pintu leuit ada di atas. Ukurannya kecil. Kira 40x50 cm. Untuk masuk ke dalam leuit, orang harus naik tangga

Ukuran leuit bervariasi. Lebarnya rata-rata 1,5 meter. Panjangnya yang berbeda-beda, Antara 1,5 sampai 2,5 meter. Tinggi dindingnya sekitar 4 meter. Satu buah leuit bisa menyimpan 500  sampai 1000 ikat padi.

Padi yang disimpan di leuit ini bisa tahan puluhan tahun, lo! Awet, ya! Tapi, kalau tidak dimakan hama tikus, ya! Nah, untuk menghindari hama tikus, ada leuit yang kakinya lempengan kayu berbentuk bundar dengan garis tengah sekitar 50 cm. Benda ini disebut gelebeg. Gelebeg cukup ampuh menghalangi jalannya tikus naik dan masuk ke dalam leuit. Tetapi tidak semua leuit diberi gelebeg. Hanya leuit berkaki panjang yang memiliki gelebeg.

 

Hal lain yang bisa merusak padi  adalah air. Nah, supaya padi tidak kebocoran, atap leuit harus sering diperiksa. Bila ada yang rusak, harus segera diganti.

Satu keluarga mempunyai satu leuit atau lebih.  Orang Baduy yang baru menikah harus segera menggarap ladang untuk menanam padi. Mereka juga harus membangun leuit.

Leuit-leuit berkumpul menjadi satu. Letaknya terpisah dari kampung. Tidak jauh, sih. Kira-kira 20 – 50 meter jaraknya. Tujuannya untuk menghindari kebakaran apabila di kampung terjadi kebakaran.