Warna tanah yang umumnya kita lihat adalah berwarna cokelat. Namun sesungguhnya warna tanah itu tidak hanya berwarna cokelat, lo, teman-teman. Ada tanah yang berwarna merah, dan berwarna terang cenderung putih. Namun memang yang paling umum dan banyak dijumpai adalah tanah yang berwarna cokelat.
Tanah yang ada di Bumi dihasilkan oleh pelapukan batuan. Karena merupakan hasil pelapukan batuan, warna tanah pun berbeda-beda sesuai dengan warna mineral yang terkandung pada batu.
Tanah Merah dan Tanah Putih
Misalnya saja tanah yang berwarna merah itu berasal dari mineral besi yang bereaksi dengan oksigen sewaktu pelapukan terjadi. Lalu tanah berwarna terang cenderung putih berasal dari batuan karbonat dan batu gamping. Batu gamping tersebut mengandung mineral kalsium dan mangensium karbonat. Mineral tersebutlah yang membuat warna tanah menjadi putih. Tanah ini biasanya dapat kita lihat di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
Tanah Cokelat Berasal dari Sisa-sisa Tanaman yang Mati
Warna tanah menjadi cokelat ternyata tidak disebabkan oleh mineral yang ada dalam batuan. Jelas pembentukannya berbeda dengan tanah merah atau pun tanah putih. Jadi warna cokelatnya dari mana, ya?
Pada saat menanam tumbuhan di atas tanah, tidak semua tanaman dapat tumbuh dengan baik. Ada tanaman yang kemudian mati dan terkumpul begitu saja di atas tanah. Sisa-sisa tanaman yang mati tadi, menyebabkan munculnya mikroba di sana. Mikroba bisa hidup dengan mengurai dan menyerap karbon dari sisa-sisa tanaman tadi.
Tidak semua karbon yang ada dapat terurai oleh mikroba. Sebagian akan tersisa di dalam tanah. Proses seperti ini terjadi berulang kali dan karbon yang tersisa tadi akan menumpuk di dalam tanah. Karbon tersebut dapat menyerap sebagian besar warna yang ada dalam spektrum Matahari. Namun ada satu warna yang tidak mampu diserapnya, yaitu warna cokelat. Karbon hanya mampu memantulkan kembali warna cokelat tadi. Inilah kenapa kita melihat tanah warnanya cokelat.