Salah satu tempat wisata yang populer di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Tana Toraja. Sebab, selain memiliki keindahan alam, di sini kita bisa menikmati kebudayaan khas Suku Toraja yang hidup di dataran tinggi. Nah, salah satu kebudayaan Tana Toraja yang terkenal hingga mancanegara adalah Rambu Solo.
Upacara Pemakaman
Rambu solo atau Aluk Rampe Matampu merupakan upacara adat pemakaman di Tana Toraja. Pada upacara pemakaman ini, masyarakat Tana Toraja mengorbankan babi atau kerbau untuk arwah leluhur maupun orang yang sudah meninggal.
Memiliki Beberapa Tingkatan
Upacara adat Rambu solo ini terdiri dari beberapa tingkatan, sesuai dengan posisi dan kedudukan seseorang dalam masyarakat serta kemampuannya membiayai upacara adat tersebut. Tingkatan tersebut terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu To di Tallo', To di Silli', To di Baa Bongi, To di Bai Tallu, To di Tedong Tungga, To di Tanduk Bulaanni, To dipatallung Bongi, To da Pabendan Alang, To di Palimang Bongi, To dipapitung Bongi, dan To di Rapai'.
Upacara adat pemakaman termahal ada tingkat To di Rapai'. Itu karena upacara pemakaman digelar sebanyak dua kali dan dilakukan secara besar-besaran. Bayangkan saja, jumlah kerbau yang dipotong bisa mencapai sekitar 24 hingga 100 ekor.
Terkenal di Dunia
Puncak Rambu solo biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus. Ketika itu, orang suku Toraja yang merantau, akan pulang kampung untuk ikut serta di acara upacara adat ini. Saat upacara Rambu Solo ini diselenggarakan pun, banyak wisatawan asing yang datang. Rambu Solo memang sudah banyak dikenal di dunia.