Indonesia Cerdas, Film Dokumenter Eagle Awards 2017

By Putri Puspita, Kamis, 5 Oktober 2017 | 09:50 WIB
Indonesia Cerdas (Putri Puspita)

Setiap tahunnya, Eagle Institute mengadakan lomba film dokumenter. Nah, di tahun 2017 ini sudah ada 5 besar film dokumenter dengan tema “Indonesia Cerdas”. Pemutaran film ini diadakan pada tanggal 4 Oktober 2017 kemarin di Plaza Indonesia.

Film dokumenter adalah film yang menceritakan tentang kenyataan, biasanya mengambil beberapa tema keseharian, seperti pendidikan, budaya, atau lainnya.

Apa saja film dokumenter yang masuk sebagai 5 besar Eagle Award 2017 itu?

1. Marka

Film dokumenter ini dibuat oleh Akhmad Saifuddin dan Ineu Rahmawati, menceritakan tentang seorang anak perempuan yang bersekolah di daerah Sarawak Malaysia karena orang tuanya bekerja disana. Ia sangat suka menari dan ingin menjadi penari Indonesia. Namun, karena ia sudah lulus SD, ia tidak bisa menlanjutkan sekolah lagi di daerah sana karena tidak ada sekolah Indonesia.

2. Andreas Melawan Realitas

Film kedua ini mengambil latar di Papua, dibuat oleh Protus Hyasintus Asalang dan Handrianus Koli Basa Belolon. Dalam film ini diceritakan Andreas yang kesulitan untuk membayar uang pendaftaran untuk masuk SMK.

3. Mengeja Belantara

Film yang dibuat oleh Syamsuddin dan Samsuddin memperlihatkan semangat seorang guru untuk mendidik murid-muridnya di sebuah kawasan terpencil di Mamuju. Ia menjual ayam yang ia miliki untuk dapat pergi kota dan mengurus pendaftaran administrasi serta membeli perlengkapan untuk sekolah alam.

4. Mendengar Senyuman

Ada sedikit warna baru dari film keempat yang ditayangkan, hasil karya Carya Maharja dan Radisti Ayu Praptiwi. Diceritakan seorang pemuda yang tunanetra berusaha hingga akhirnya ia bisa melanjutkan sekolah di daerah Bekasi, Jawa Barat. Di sana pula ia menemukan arti kebahagiaan dan menemukan teman dekat.

5. Di Atas Genteng

Jika empat fim sebelumnya masih berkaitan dengan tema pendidikan. Film terakhir ini mengambil tema potensi daerah Jatiwangi, Jawa Barat dalam menghasilkan genteng. Ditampilkan adanya lomba binaraga yang diadakan oleh komunitas di sana, agar para pembuat genteng memiliki kebanggaan dari apa yang mereka kerjakan.

Bagaimana? Seru dan kreatif, ya, film-film yang dibuat!

Ada banyak makna yang dapat ditangkap dari film yang ditayangkan ini. Mulai dari rasa syukur, semangat menjalani pendidikan, hingga harapan di masa depan.

Nah, untuk kamu yang belum sempat menonton kemarin, bisa menonton kelima film dokumenter ini di Metro TV atau bisa menonton dulu trailer-nya di http://eagleinstitute.id.

Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID