Ayam mutiara adalah salah satu jenis ayam hias yang sangat populer. Ayam mutiara dipelihara karena keindahan bulunya. Bulunya yang berwana hitam atau abu-abu dihiasi dengan totol-totol warna putih hampir di seluruh tubuhnya. Totol-totol warna putih itu seperti mutiara, karenanya binatang ini disebut ayam mutiara.
Ayam mutiara memiliki jengger yang tumbuh runcing ke atas. Bagian wajah tidak ditumbuhi bulu halus, melainkan terhias dengan balutan warna kulit yang terlihat putih bersih. Suara kokoknya lantang dengan ciri khas sendiri. Ayam mutiara yang sudah dipelihara, akan berkokok bila didekati orang tak dikenal.
Ayam mutiara sepintas mirip kalkun, tetapi ukurannya lebih kecil. Binatang ini bisa terbang, meskipun terbangnya tidak jauh. Biasanya mereka terbang menuju ranting pohon. Karena suka terbang itulah, ayam mutiara tidak digolongkan sebagai ayam, melainkan sebagai burung.
Binatang yang disebut Guinea fowl ini berasal dari Afrika. Di sana mereka hidup di padang sabana. Mereka hidup bergerombol di antara semak-semak. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menggaruk-garuk tanah untuk mencari cacing dan serangga untuk dimakan. Selain binatang kecil, ayam mutiara juga suka makan biji –bijian dan buah beri. Ya, ayam mutiara termasuk omnivora atau pemakan tumbuhan dan hewan.
Binatang ini bertelur di musim hujan. Mereka bertelur dalam sarang yang terbuat dari ranting dan dedaunan kering yang ditaruh di atas tanah yang agak tersembunyi. Dalam satu periode bertelur, jumlah telurnya bisa sampai 30 butir. Jika sudah menetas, anak ayam mutiara akan dipelihara induknya sampai mereka bisa mencari makan sendiri.