Kawat gigi itu bukan cuma sekadar bikin senyum jadi lebih indah, teman-teman. Sebenarnya, fungsi utama kawat gigi adalah untuk merapikan gigi. Gigi yang seperti apa yang perlu pakai kawat gigi, ya? Lalu, perlukah anak-anak pakai kawat gigi? Yuk, cari tahu jawabannya!
Kerapian Gigi dan Kesehatan
Kerapian gigi juga memengaruhi kesehatan kita, lo. Jika gigi bertumpuk, makanan yang terselip jadi susah dibersihkan. Jika begitu, gigi bisa berlubang dimakan kuman sisa makanan. Begitu juga dengan gigi renggang. Jika gigi renggang, makanan yang dikunyah jadi tidak halus.
Baca Juga: Apa Fungsi Kawat Gigi?
Jenis Kawat Gigi
Ada dua jenis kawat gigi yang paling sering digunakan, yaitu jenis cekat atau brecket dan jenis retainer. Kawat gigi jenis cekat hanya bisa dipasang dan dilepas oleh dokter gigi. Bentuknya berupa kotak-kotak kecil yang dipasang di setiap gigi. Kotak-kotak kecil itu disambungkan oleh seutas kawat.
Sementara, kawat gigi jenis retainer bisa dilepas-pasang sendiri. Kawat gigi ini memiliki penyangga yang mengikuti bentuk langit-langit mulut. Penyangga itu juga terhubung dengan kawat yang dikaitkan ke gigi.
Kapan Anak-anak Bisa Pakai Kawat Gigi?
Kawat gigi sudah bisa dipasang pada anak umur 6 tahun. Namun, hanya diperbolehkan menggunakan kawat gigi sederhana, yang bisa dilepas-pasang. Itu karena di umur 6 tahun, pertumbuhan gigi belum lengkap. Pemasangannya pun tergantung dari masalah gangguannya. Jika tidak begitu mengganggu, tidak harus diperbaiki dengan kawat gigi.
Lalu, kapan anak-anak bisa menggunakan kawat gigi jenis cekat? Dokter akan melihat dulu masalah yang dialami dan memeriksa kelengkapan pertumbuhan akar giginya. Jika masalah ini hanya bisa diselesaikan dengan kawat gigi dan pertumbuhan akar giginya sudah lengkap, barulah dipasangkan kawat gigi jenis cekat.
Biasanya kawat gigi jenis ini dipasang pada anak umur 7-8 tahun. O iya, pemasangannya pun hanya di beberapa gigi, yaitu gigi depan dan gigi paling belakang. Anak-anak baru bisa dipasangkan kawat gigi cekat pada semua gigi saat umur 11-12 tahun.
Narasumber: Prof. Heriandi Sutadi, drg. SpKGA(K), PhD.