Di balik penampilannya yang cantik, gurita bercincin biru ternyata merupakan hewan laut yang sangat berbahaya. Seberapa bahaya gurita cantik dengan motif cincin ini? Yuk, cari tahu!
Tiga Jenis
Gurita. Yap, siapa yang tak kenal dengan hewan dari kelas Cephalopoda ini. Di antara 289 spesies, terdapat beberapa jenis yang memiliki keunikan. Salah satunya adalah gurita cincin biru.
Nama cincin biru diberikan karena terdapat totol-totol mirip cincin berwarna biru pada sekujur tubuhnya. Gurita cincin biru ini, terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu gurita cincin biru besar, gurita cincin biru kecil, dan gurita bergaris biru.
Habitat Gurita Cincin Biru
Gurita cincin biru dapat ditemukan di perairan laut dangkal, kedalamannya kurang dari 30 meter. Perairan dangkal itu di antaranya berada di perairan Australia, perairan laut Asia Tenggara, dan Indonesia. Mereka hidup di dasar laut yang berpasir dan memiliki lumpur dengan batu-batu karang serta alga di dekatnya.
Walau berbahaya, gurita cincin biru merupakan hewan pemalu. Buktinya, mereka lebih memilih hidup dengan cara bersembunyi, memipihkan tubuh, kemudian mengubah warnanya menyerupai warna lingkungan sekitarnya.
Jika sedang beristirahat, pola bulatan cincin biru pada gurita ini tidak terlihat dengan jelas. Namun, ketika gurita cincin biru merasa terancam atau terganggu, pola cincin biru dapat terlihat dengan sangat jelas. Perbahan warna ini adalah peringatan kepada musuh atau pengganggu itu.
Meski memiliki warna yang indah, gurita cincin biru memiliki racun yang berbahaya. Racun pada gurita cincin biru bukan terletak pada pola totolnya, melainkan terdapat di air liurnya. Air liur ini mengandung bakteri beracun yang dapat mematikan dalam hitungan menit.