Wuku Taun, Upacara Adat Masyarakat Cikondang

By willa widiana, Jumat, 13 Oktober 2017 | 04:31 WIB
Wuku Taun yang dilakukan oleh masyarakat Cikondang (willa widiana)

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang religius. Maksudnya, hampir setiap kegiatan selalu dihubungkan dengan Yang Maha Kuasa. Ini bisa kita lihat dari warisan budaya yang ada. Wuku taun, salah satunya.

Adat Cikondang

Wuku Taun merupakan salah satu upacara adat masyarakat Cikondang, Bandung. Wuku, artinya lembaran baru. Wuku Taun adalah upacara adat yang dilakukan pada awal tahun Hijriyah. Upacara adat ini merupakan rasa terima kasih kepada Yang Maha Kuasa, karena telah melewati satu tahun dengan selamat. Acara yang dulakukan selama beberapa hari ini juga bertujuan untuk memohon keselamatan di tahun berikutnya.

Baca juga: Kerbau Unik yang Digunakan dalam Upacara Rambu Solo

Kumpul Keluarga

Wuku Taun biasanya diikuti oleh seluruh warga Adat Kampung Cikondang. Bahkan, keluarga yang sudah tinggal di luar kampung adat juga diundang. Total keluarga yang ikut dalam upacara Wuku Taun bisa mencapai 850-an keluarga. Karena diikuti banyak keluarga, upacara ini dijadikan alat untuk kumpul keluarga.

Menjaga Gotong Royong

Sebelum mengadakan acara ini, para warga akan saling menyumbang. Ada yang menyumbang beras, tahu – tempe dan bahan makanan lain. Semua bahan makanan itu dikumpulkan di rumah adat. Ibu-ibu di kampung akan bekerja sama untuk memasaknya. Setelah itu, makanan akan dimakan bersama-sama. Berkat acara ini, gotong royong warga pun terjaga.

Makanan Khusus

Ada makanan khusus yang biasa disajikan dalam upacara Wuku Taun. Makanan itu adalah renginang, opak, tek-tek, dan masih banyak lagi. Pokoknya, semua makanan itu dibuat dari beras. Selain itu, ada juga ayam putih, hitam, dan abu-abu. Ayam putih merupakan nasihat, supaya kita punya perasaan yang putih bersih. Ayam hitam merupakan nasihat, supaya kita cepat tanggap dan selalu berbuat yang terbaik. Kalau ayam abu-abu melambangkan sikap rakus yang harus dijauhi. Semua makanan itu akan dimakan setelah belug dilaksanakan.

Baca juga: Apa itu Rambu Solo?

Apa itu Belug?

Belug adalah seni tarik suara yang biasa dilakukan dalam upacara-upacara adat di Cikondang. Biasanya, akan ada satu orang yang membaca kitab sambil dilagukan. Kitab yang dibacakan biasanya berisi kalimat doa. O iya, belug sudah dilakukan secara turun-temurun oleh warna Cikondang. Tapi sayang, tak ada yang tahu, kapan belug pertama kali diadakan.

Wuku Taun hanya satu dari sekian banyak upacara adat yang ada di Cikondang. Masih ada upacara adat di kampung lainnya. Upacara ini merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia.

Teks: Joko, Foto: Ricky Martin