Kalau kita berkunjung ke rumah orang, kita akan disambut di beranda rumahnya. Beranda rumah adalah bagian rumah yang paling depan. Nah, kota Bogor juga punya beranda untuk menyambut para pengunjungnya. Namanya Tepas Salapan Lawang Dasakreta.
Sembilan Pintu yang Terbentuk dari Sepuluh Pilar
Mengapa beranda kota Bogor diberi nama Tepas Salapan Lawang Dasakreta? Dalam bahasa Sunda, tepas artinya beranda atau teras, salapan artinya sembilan, sedangakan lawang artinya pintu. Tepas Salapan Lawang Dasakreta adalah beranda yang memiliki 9 buah pintu. Pintu itu terbentuk dari 10 buah pilar yang bentuknya mirip pilar Istana Bogor. Bagian atas kesepuluh pilar ini dihubungkan oleh sebuah plang, sehingga membentuk 9 buah pintu.
Sepuluh buah pilar itu, melambang 10 bagian tubuh manusia yang harus dijaga agar terhindar dari perilaku buruk. 10 bagian tubuh itu disebut Dasakreta. Dasakreta adalah konsep yang diambil dari naskah kuno Kerajaan Pakuan Pajajaran yang beribukota di Bogor.
Sembilan lawang itu diapit oleh bangunan kecil berbentuk bundar. Bangunan itu tiruan dari Monumen Lady Raffles yang ada di Kebun Raya. Monumen Lady Raffles adalah monument cinta yang dibangun oleh Sir Thomas Raffles untuk istrinya tercinta.
Peribahasa Sunda
Di plang yang menghubungkan 10 pilar, tertulis peribahasa Sunda. Bunyinya: DI NU KIWARI NGANCIK NU BIHARI SEJA AYEUNA SAMPEUREUN JAGA. Peribahasa itu secara bebas artinya, apa yang kita dapatkan sekarang adalah hasil kerja kita di masa lalu. Yang sekarang kita lakukan adalah bekal untuk masa depan.
Ikon Baru Kota Bogor
Tepas Salapan Lawang Dasakreta terletak di Baranangsiang. Dekat Tugu Kujang dan Kebun Raya. Tepas Salapan Lawang Dasakreta menyambut tamu yang masuk ke kota Bogor lewat jalan tol Jagorawi. Jalan Tol Jagorawi memang merupakan jalan utama untuk masuk ke kota Bogor.
Tepas Salapan Lawang Dasakreta yang diresmikan pada tanggal 7 Desember 2016 itu, kini menjadi ikon baru kota Bogor Tugu Kujang.
Foto: Aan Madrus