Madagaskar adalah sebuah pulau kecil yang ada di Afrika Timur. Meski kecil, pulau ini menyimpan banyak hewan endemik. Salah satunya adalah aye-aye, hewan pembawa nasib buruk.
Primata
Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) termasuk primata yang aktif di malam hari. Ia punya mata bulat berukuran cukup besar yang bisa digunakan untuk melihat di gelapnya malam. Telinga aye-aye yang lebar biasanya digunakan untuk mengecek keberadaan serangga di dalam pohon. Kalau jari tengahnya yang panjang berguna untuk mencongkel serangga dari dalam lubang. O iya, aye-aye punya ekor yang lebih besar, daripada tubuhnya. Unik, ya!
Hidup di Pohon
Hewan ini membuat sarang dari daun dan ranting di atas pohon. Waktu mereka juga banyak dihabiskan di atas pohon. Mereka jarang sekali menginjakkan kaki ke tanah. Karena jarang turun ke tanah, mereka pun hanya makan serangga dan buah-buahan. Saat mencari serangga, aye-aye akan mengetuk batang pohon sebanyak delapan kali per detik. Jika di dalam pohon itu ada serangga, ia akan langsung mencongkelnya.
Hewan Pembawa Nasib Buruk
Karena memiliki bentuk yang aneh, penduduk setempat pun menganggap aye-aye sebagai hewan pembawa nasib buruk. Karena kepercayaan itu, penduduk yang melihat aye-aye akan langsung membunuhnya. Kasihan sekali, ya! Karena mitos dan kebiasaan itu, keberadaan aye-aye pun berkurang dengan cepat. Saat ini, aye-aye sudah dimasukkan ke dalam hewan yang terancam punah. Semoga aye-aye tidak punah, ya, Teman-teman.
Itulah sedikit kisah tentang aye-aye, hewan pembawa nasib buruk.
Foto: Creative Commons