Sumber Energi Terbarukan di Sekitar Kita

By Sylvana Toemon, Rabu, 18 Oktober 2017 | 04:15 WIB
Sumber energi terbarukan di sekitar kita (Sylvana Toemon)

Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat pulih secara alami. Artinya, sumber energi ini apabila dikelola dengan baik, tidak akan habis. Sumber energi ini dapat menggantikan minyak bumi, batu bara, dan gas yang selama ini kita gunakan sebagai sumber energi.

1. Air. Sumber tenaga ini banyak terdapat di sekitar kita. Air selalu mengalir dari permukaan tinggi ke rendah. Pergerakan alami karena gravitasi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Indonesia sudah banyak memanfaatkannya, kok. Baik secara sederhana berupa kincir air maupun dengan bangunan canggih berbentuk pembangkit listrik tenaga listrik (PLTA).

2. Biomassa adalah bahan bakar yang berasal dari bahan-bahan organik. Bentuknya dapat berupa cairan, benda padat, atau gas. Sumber energi ini berasal dari makhluk hidup hewani atau nabati, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Jagung, tebu, kedelai, kelapa sawit, kopi, dan buah bintaro sudah dapat diolah menjadi sumber energi. Sumber energi ini dapat diperbarui karena dapat ditanam lagi. Hanya saja kebanyakan bahan itu adalah bahan makanan. Apabila terlalu banyak digunakan sebagai sumber energi dapat mengakibatkan kelangkaan bahan makanan tersebut. 

3. Panas bumi. Panas bumi dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik. Energi yang dihasilkan dari pembangkit ini cukup besar. Pembangkit listrik seperti ini biasanya berada di sekitar gunung berapi yang masih aktif. Perlu biaya yang besar untuk membangun pembangkit listrik ini. Gunung berapi di negara kita jumlahnya sangat banyak. Namun, belum semuanya memiliki pembangkit listrik. Ada yang belum dapat dilakukan karena biayanya yang mahal. Ada banyak pula gunung yang menjadi bagian taman nasional yang lingkungannya tidak boleh diubah.

4. Angin. Energi angin ada di seluruh dunia. Selama Bumi berputar, akan selalu ada angin. Energi ini termasuk energi kinetik atau gerak. Energi angin dikumpulkan dengan menggunakan kincir angin. Ribuan tahun yang lalu, kincir angin sudah digunakan di Persia untuk menggiling bahan makanan. Kincir angin juga digunakan di Belanda untuk menyalurkan air. Saat ini kincir angin lebih banyak digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Keunggulannya bebas polusi. Kelemahannya biaya pembuatan mahal. Angin yang bertiup pun tidak selalu sama kekuatannya.

5. Sinar Matahari. Energi dari sinar Matahari dapat diubah dengan menggunakan panel khusus yang harus terkena sinar Matahari secara langsung. Sinar Matahari di negara kita yang beriklim tropis ini dapat dimanfaatkan dengan mengubahnya menjadi listrik. Sumber energi ini bebas polusi, lo. Sayangnya panel surya saat ini harganya cukup mahal, sehingga tidak semua orang dapat memanfaatkannya. Sumber energi ini juga tergantung pada cahaya Matahari. Daya listrik yang didapat akan lebih besar saat panas terik. Akan terjadi sebaliknya apabila langit tertutup awan atau hujan.

6. Gelombang laut. Energi gerak air laut dapat diubah menjadi energi listrik. Caranya dengan memanfaatkan pasang surut dan gelombang air laut. Turbin pembangkit listrik diletakkan di tempat yang dapat digerakkan oleh gerakan alami air. Dari pergerakan ini kemudian diubah menjadi listrik. Alat untuk membangkitkan listrik dari tenaga air laut ini harganya cukup mahal. Alat ini juga tidak dapat diletakkan di sembarang laut. Hanya laut yang memiliki ombak yang besar saja yang dapat menggunakannya. Nah, laut yang seperti itu banyak terdapat di negara kita.

Baca juga: 8 Bentuk Energi

Selain dapat dipulihkan kembali, sumber energi ini lebih bersih, lebih aman, dan harganya lebih murah. Singkat kata, sumber energi ini dapat dikatakan sumber energi yang ramah lingkungan. Apakah kamu sudah menggunakan sumber energi ramah lingkungan?