Rahang Semut Ini Digunakan untuk Menjahit Luka dalam Keadaan Darurat

By Iveta Rahmalia, Rabu, 18 Oktober 2017 | 10:05 WIB
Semut siafu atau Dorylus mendiami hutan hujan dan padang rumput. (Iveta Rahmalia)

Semut siafu merupakan salah satu hewan mematikan di muka bumi. Semut bisa mematikan? Kalau tidak percaya, lihat fakta-fakta semut siafu ini.

20 Juta Ekor Anggota

Semut siafu atau Dorylus mendiami hutan hujan dan padang rumput. Hewan ini berasal dari dataran Afrika, terutama hutan-hutan Afrika Barat dan Kongo. Sama seperti semut pada umumnya, siafu suka hidup berkoloni atau berkelompok. Bedanya, anggota koloni semut siafu banyaaaaak sekali! Ada sekitar 20 juta ekor semut dalam satu koloni. Mereka akan berkerumun memakan setiap hewan yang ada di wilayahnya.

Semuanya Betina

Koloni semut siafu terdiri dari semut pekerja, semut tentara, dan ratu. Uniknya, semua semut yang ada dalam satu koloni siafu adalah betina. Meski begitu, hanya ratu yang bisa berkembang biak. Semut pekerja dan tentara merupakan semut steril atau tidak berkembang biak.

Ratu memiliki ukuran badan yang jauh lebih besar di banding semut pekerja dan tentara. Ratu semut itu menelurkan 1 – 2 juta telur setiap bulannya agar bisa memiliki keturunan. Ratu menghasilkan telur dari perkawinanya dengan semut saifu pejantan asing. Semut siafu jantan memiliki sayap besar yang dikenal juga sebagai sausage fly.

Gigitan Super Kuat

Masing-masing semut siafu memiliki dua pencapit yang kuat di mulutnya. Gigitannya terkenal sangat kuat dan sakit. Untuk mengangkat semut siafu yang sedang menggigit sangat lah susah. Bahkan, jika kita menarik badannya sampai kepalanya terpisah sekalipun, pencapit siafu akan tetap dalam posisi terkunci. Di Afrika timur, pencapit atau rahang semut siafu digunakan untuk menjahit luka dalam keadaan darurat.