Selada, Pernah Jadi Makanan Para Raja Persia

By Eka Kartika, Senin, 23 Oktober 2017 | 07:31 WIB
Aneka jenis sayur selada, Foto: Pixabay (Eka Kartika)

Selada. Siapa yang tak kenal dengan sayuran hijau yang satu ini. Selain sering dimanfaatkan sebagai pelengkap salad, sayuran ini juga sering dimanfaatkan sebagai ramuan obat. Namun, tahukah teman-teman? Sayuran ini juga pernah menjadi makanan para raja Persia, lo!

Ditemukan di Mediterania hingga Serbia

Sayuran yang memiliki nama latin Lactuica sativa ini awalnya ditemukan di Mediterania hingga Serbia. Sayuran hijau ini pertama kali dipanen pada zaman Mesir kuno. Pada saat itu, biji dari sayur selada ini diolah dan diekstrak menjadi minyak.

Dikonsumsi Para Raja

Pada pemakaman Mesir Kuno, terdapat bukti lukisan yang menunjukkan bahwa selada telah ditanam sejak 4500 Sebelum Masehi. Sayuran selada juga sering dikonsumsi oleh para raja dari Persia pada abad ke-6 Sebelum Masehi.

Dikenal Tahun 1753

Selada disebutkan pertama kali ke masyarakat umum oleh Carl Linnaeus pada tahun 1753. Setelah itu, mulailah keberadaan sayuran selada menyebar ke berbagai belahan dunia. Di negara Amerika Utara, sayuran selada diperkenalkan oleh Chistopher Columbus.

Thomas Jefferson adalah sosok yang telah berhasil membudidayakan hingga 19 jenis selada. Semua jenis selada tersebut ia budidayakan di perkebunan miliknya yang terdapat di Monticello, Amerika Serikat.

Dalam kelompok budidaya tanaman sayuran selada, dikenal empat kelompok jenis yang sudah terkenal. Di antaranya adalah selada kepala renyah dan kepala mentega, selada cos – romaine (longifolia), selada daun longgar (crispa), dan selada batang (asparagina).

Penjaga Keseimbangan Tubuh

Di dalam sayuran selada terdapat berbagai kandungan nutrisi serta gizi, seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, vitamin K, kalsium, zat besi, magnesium, dan kalium. Karena banyak memiliki nutrisi, selada baik untuk keseimbangan dan kesehatan tubuh.