Tanaman Perkebunan, Pengganti Bahan Bakar Minyak

By Eka Kartika, Minggu, 29 Oktober 2017 | 08:05 WIB
Ilustrasi bahan bakar nabati, Foto: Pixabay (Eka Kartika)

Bahan bakar minyak yang berasal dari olahan minyak bumi, diambil dari pertambangan. Lokasi pertambangan ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi dan beberapa penelitian khusus. Namun, tahukah kamu? Bahan bakar minyak dapat dihasilkan dari beberapa tanaman perkebunan berikut ini.

Bahan Bakar Nabati Berbeda dengan Bahan Bakar Minyak

Semua orang pasti mengetahui dan pernah memakai bahan bakar minyak (BBM). Namun, bagaimana dengan bahan bakar nabati (BBN)? Sebagian pasti merasa asing dengan bahan bakar satu ini. Nah, bahan bakar nabati ialah bahan bakar yang mirip dengan bahan bakar minyak. Namun, bahannya berasal dari nabati atau tumbuh-tumbuhan. Salah satu contoh hasil dari bahan bakar nabati adalah biodiesel dan bioetanol.

Di Indonesia, penggunaan bahan bakar nabati ini sudah mulai dikembangkan. Kita bisa menemukan penggunaannya pada mesin mobil, penggilingan, dan mesin-mesin lainnya.

Tanaman Penghasil Bahan Bakar Nabati

Selain penghasil gula, tebu juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk menghasilkan bioetanol. Untuk menghasilkan 1 liter bioetanol, dibutuhkan sekitar 4 kilogram tetes tebu.

Tanaman penghasil bahan bakar nabati lainnya adalah aren.  Sama seperti tebu, aren juga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. 1 liter bioetanol, membutuhkan 20 hingga 25 liter nira (cairan) aren segar.

Nah, ada lagi yang tidak akan teman-teman duga, yaitu kemiri. Selain digunakan sebagai bumbu masak, kemiri juga bisa menghasilkan bahan bakar nabati. Kemiri yang dibutuhkan adalah kemiri sunan (aleurites trisperma blanco).  Untuk menghasilkan 9.805 liter minyak kasar, butuh kemiri sunan sebanyak 25 ton.

Selain tiga tanaman itu, ada juga jagung yang bisa dijadikan sebagai bahan baku bioetanol. Dengan 1 ton jagung, akan dapat menghasilkan 200 liter bioetanol. Terakhir adalah ubi jalar. 1 ton ubi jalar, akan dihasilkan 125 liter bioetanol.