Mengapa Matahari Panas?

By Yomi Hanna, Jumat, 27 Oktober 2017 | 09:38 WIB
Saat musim panas, Kutub Utara akan condong ke arah matahari. (Hanna Vivaldi)

Saat siang hari tiba, panas matahari dimanfaatkan orang untuk menjemur pakaian yang basah. Tidak hanya itu, panasnya matahari juga sering kali membuat kita berkeringat dan kehausan. Kenapa matahari begitu panas hingga terasa ke Bumi?

Matahari adalah Bola Gas Raksasa

Matahari sebenarnya adalah sebuah bola gas raksasa yang tersusun dari zat bernama hidrogen. Gas-gas hidrogen dari semua arah akan berkumpul di satu tempat yang sama karena adanya tarikan gravitasi, sehingga terlihat seperti bola yang kita lihat sebagai Matahari.

Baca juga : 7 Fakta Unik Matahari

Reaksi Fusi pada Matahari

Di saat yang sama, ketika tarikan gravitasi semakin kuat ke arah pusat gravitasi, di sana terjadi peningkatan temperatur dan tekanan. Saking kuatnya tekanan dan temperatur pada daerah pusat gravitasi itu, maka terjadilah sebuah reaksi yang disebut dengan reaksi fusi. Reaksi fusi ini membuat seluruh zat hidrogen menyatu dan berubah menjadi zat baru bernama helium.

Bahan Bakar Utama Matahari

Proses reaksi fusi memberikan energi yang lebih besar dari pada yang dibutuhkan. Sehingga energi yang dihasilkan dari reaksi fusi ini pun lebih banyak.

Reaksi fusi Matahari hanya terjadi di wilayah sekitar 1/5 radiusnya, tapi dengan temperatur yang tinggi yaitu mencapai 15 juta derajat Celsius. Meskipun terjadi hanya di 1/5 radius Matahari, proses fusi ini menjadi bahan bakar utama Matahari.

Nah, itulah yang membuat matahari sangat panas, bahkan dapat dirasakan oleh semua makhluk di Bumi.