“Ugh, masak, sih, gambarku tidak dimuat di majalah dinding!” gerutu Coreng. Kutu Buku melirik gambar Coreng. “Gambar Coreng bagus,” pikirnya.
“Kita buat jadi wayang beber saja, Reng!” usul Kutu Buku. “Kamu tinggal menambah gambarmu.” Coreng terlihat bersemangat. “Wah, ide bagus!”
“Ayo bikin cerita tentang misteri monster wortel!” usul Bobo. Coreng dan Kutu Buku tertawa. “Siapa yang akan jadi monster wortel?” Bobo mengedipkan matanya.
Sret... sreet... Coreng menggambar dengan cekatan di atas kertas. “Tinggal mewarnai sedikit dan... sudah jadi, Bo!” Coreng menyerahkan gambarnya.
“Hahaha... kamu ada-ada saja, Reng!” seru Bobo ketika melihat gambar Coreng. Kutu Buku ikut tertawa. Hmm, apa yang lucu, ya?
“Inilah pertunjukan wayang beber oleh Ki Dalang Bobo!” sambut Kutu Buku. Anak-anak kelinci bertepuk tangan. “Monster wortel makan semua wortel di kebun...” cerita Bobo. Tiba-tiba anak-anak tertawa.
Hihi... teman-teman tahu, kan, kenapa anak-anak kelinci tertawa? Paman Gembul yang menjadi tokoh cerita menjadi malu. Mukanya merah padam. “Makanya, kalau makan wortel jangan banyak-banyak, Paman! Nanti bisa jadi monster wortel, lo, hihi...” komentar Coreng.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi