Si Orang-Orangan Sawah

By Sylvana Toemon, Sabtu, 31 Maret 2018 | 04:00 WIB
Tobil, si orang-orangan sawah (Sylvana Toemon)

Abun punya sepetak sawah. Di tengahnya, ada orang-orangan sawah. Abun menamakannya Tobil.Kata ayah Abun, Tobil pekerja yang hebat. la selalu mengusir burung-burung yang mencuri butir-butir padi. Tangan Tobil selalu  melambai-lambai mengusir burung-burung itu.

"Pergi kalian! Jangan dekat-dekat butir-butir padi itu! Ayah Abun menanamnya untuk keluarganya! Ayo, pergi cepat!" teriak Tobil.

Burung-burung mengerti  perkataan Tobil. Mereka tak berani mendekat lagi. Padi-padi Abun pun tumbuh subur. Akhirnya, tibalah saat untuk memanen. Penuh sukacita keluarga Abun memanen padi-padi itu. Setelah memanen, sawah pun kosong.

Tobil tak punya pekerjaan lagi. Abun menghiburnya, "Jangan sedih. Anggap saja aku seekor burung. Lambai-lambaikan saja tanganmu seperti sedang mengusirku!"

Maka, setiap kali Abun datang ke sawah itu, Tobil melambai-lambaikan tangannya dan berseru, "Pergi kau! Jangan dekatdekat butir-butir padi itu!"

Musim panas kini tiba. Abun jarang datang ke sawah karena tak tahan udara panas. Tobil sedih karena tak punya teman bermain.

Suatu hari, ketika hari tak terlalu panas, Abun datang ke sawah. la terkejut karena tak menemukan Tobil.

Abun segera pulang dan melapor pada ayahnya, "Ayaaah, ada yang mencuri Tobil!"

Ayah Abun tertawa meledak.

"Abun, Abun. Tak ada yang mencuri Tobil. Saat ini musim panas. Tak ada seorang pun yang menanam di sawah. Jadi, untuk sementara Tobil tak punya pekerjaan. Ayah menyimpannya di gudang. Ia akan kembali berada di sawah bila musim tanam kembali tiba."

Abun bergegas pergi ke gudang. Ia menemukan Tobil bersandar di dinding Jubahnya telah koyak. Topinya miring.  Tobil tampak sangat sedih.

"Jangan sedih," ucap Abun. "Di musim panas begini, kau lebih enak tinggal di gudang. Aku akan mengunjungimu setiap hari."

Ketika musim tanam berikutnya datang, Abun sangat gembira. la datang ke gudang membawa pakaian ayahnya yang sudah tak terpakai lagi. la lalu mengganti pakaian Tobil dengan pakaian itu. Tobil tampak tampan dan gagah di tengah sawah . Burung-burung tak berani mendekati tanaman padi  yang dijaganya.

Sumber: Arsip Bobo. Diceritakan kembali oleh Endang Firdaus