Di Garut, ada sebuah kampung yang go green banget. Namanya Kampung Adat Dukuh. Warganya, kampungnya, dan alamnya saling menjaga.
Warga Menjaga Adat
Warga Adat Dukuh terkenal sangat menghormati aturan adat. Aturan adat mengharuskan mereka hidup sederhana dan dengan cara tradisional. Mereka percaya bahwa aturan itu dibuat demi kebaikan mereka. Mereka juga menghormati ketua adat. Setiap nasihat baik ketua adat, selalu mereka dengar dan lakukan.
Misalnya, ketua adat mereka sangat menganjurkan warganya untuk menjaga sumber air. kata ketua adat, “Sumber kehidupan di dunia ini adalah air. jika sumber air dirusak, maka kehidupan bisa rusak.” Warga Kampung Adat Dukuh pun mematuhi kata-katanya.
Adat Menjaga Alam
Nasihat ketua adat untuk menjaga sumber air benar-benar dilakukan. Ini mereka buktikan dengan menjaga kelestarian hutan kampung. Ada hutan adat yang pohon-pohonnya tidak boleh ditebang kecuali untuk keperluan yang sangat penting. Ada pula hutan yang dipelihara agar hasil hutan dan kayu pohonnya bisa dimanfaatkan.
Setiap kali menebang pohon, warga akan menggantinya dengan bibit pohon baru. Warga sudah menyiapkan tempat khusus untuk menanam bibit pohon. Sewaktu-waktu diperlukan, mereka bisa langsung mengambilnya.
Alam Menjaga Warga
Warga Kampung Adat Dukuh hidup sederhana dan tradisional. Mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil alam. ada yang dari hasil pertanian dan peternakan. Ada pula yang mengambil dari hutan. Karena dijaga dengan baik, lingkungan alam di kampung tetap leastari. Alam sekitarnya dapat memenuhi kebutuhan warga kampung sehari-hari. Selain itu, hutan yang terjaga menyediakan air dan udara segar bagi warga kampung di sana.
Warga menjaga adat. Aturan adat menganjurkan warga menjaga alam. Karena alam terjaga, alam dapat memenuhi kebutuhan warga. Begitulah kehidupan saling menjaga di Kampung Adat Dukuh.
Teks: Joko, Foto: Ricky Martin