Pahlawan Nasional: Christina Martha Tiahahu

By Sylvana Toemon, Jumat, 3 November 2017 | 01:10 WIB
Pahlawan Nasional: Christina Martha Tiahahu (Sylvana Toemon)

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Yuk, kita mengenal Christina Martha Tiahahu, salah satu pahlawan nasional kita.

Baca juga: Pahlawan

Gadis Pemberani dan Tegar

Christina lahir pada tanggal 4 Januari 1800 di Nusa Laut, Maluku. Saat masih sangat belia, ia sudah ikut berjuang melawan penjajah Belanda. Ia berjuang bersama dengan rakyat Nusa Laut yang dipimpin oleh Kapitan Paulus Tiahahu, ayah Christina. Dari teladan ayahnya, Christina tumbuh menjadi gadis pemberani yang tegar.

Menduduki Benteng Beverwijk

Paulus dan Christina Tiahahu berhasil menduduki Benteng Beverwijk. Belanda yang geram kemudian meminta bantuan armada kapal perang yang kuat untuk merebut kembali benteng itu. Akhirnya pada tanggal 10 November 1817 Belanda berhasil merebut kembali benteng itu. Banyak pejuang Maluku yang kehilangan nyawanya dalam peristiwa ini. Christina dan ayahnya ditangkap kemudian diadili. Ayah Christina dijatuhi hukuman mati. Sementara itu, Christina yang masih sangat muda dibebaskan.

Semakin Bersemangat Berjuang

Dengan perasaan sedih, Christina menyaksikan detik-detik terakhir perjuangan ayahnya. Peristiwa itu tidak mematahkan semangat Christina. Ia malah semakin bersemangat untuk berjuang mengusir penjajah dari tanah kelahirannya. Ia terus melawan walaupun kekuatannya lebih kecil. Christina akhirnya ditangkap bersama dengan 39 orang lainnya. Mereka kemudian diasingkan ke Pulau Jawa.

Wafat di Laut Banda

Dalam perjalanan ke pengasingan, Christina jatuh sakit. Akhirnya Christina meninggal dalam perjalanan itu. Ia wafat 2 hari sebelum peringatan hari kelahirannya. Christina menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 2 Januari 1818. Jenazahnya kemudian diturunkan di Laut Banda. Semangat juangnya membuatnya mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Christina Martha Tiahahu diangkat menjadi pahlawan nasional pada tahun 1969.