Wayang Potehi

By Sylvana Toemon, Jumat, 3 November 2017 | 09:10 WIB
Wayang potehi (Sylvana Toemon)

Wayang ini bentuknya kecil, hanya sedikit lebih besar dibandingkan dengan telapak tangan. Bahannya terbuat dari kain. Wayang ini adalah wayang potehi.

Baca juga: Mengenal 5 kesenian Wayang di Indonesia

Berasal dari Tiongkok

Wayang potehi berasal dari Tiongkok. Potehi berasal dari kata poo (artinya kain) tay (artinya kantong) dan  hie (artinya wayang). Wayang potehi disebut juga wayang kantong. Cara memainkannya adalah dengan memasukkan tangan ke dalam kantong dan menggerakkannya sesuai dengan lakonnya.

Baca juga: Wayang Sada, Wayang Ramah Lingkungan

Hiburan Narapidana

Wayang ini awalnya dimainkan oleh para narapidana untuk menghibur diri. Alkisah, ada 5 orang narapidana yang akan dihukum mati pada masa Dinasti Tsang Tian berkuasa. Mereka semua sedih ketika mendengar vonis itu. Seorang dari mereka berusaha untuk tabah dan mencoba menghibur teman-temannya. Ia bercerita menggunakan alat bantu dari bahan yang ada. Bahan yang digunakan adalah kantong dari kain-kain bekas. Musik dari alat-alat seadanya. Tutup panci dan kayu menjadi sumber bunyi untuk musiknya.

Baca juga: Wayang Golek Betawi

Hiburan yang Membebaskan

Pertunjukan wayang kantong di penjara  ini berhasil menghibur banyak orang, tidak hanya yang akan dihukum mati itu. Kehebatan mereka lama-lama terdengar oleh Raja. Raja kemudian meminta mereka memainkan wayang potehi di istana. Raja sangat senang melihat pertunjukan wayang dari kantong sederhana yang mengisahkan kehebatan raja itu. Mereka pun akhirnya dibebaskan dari hukuman mati karena berhasil menghibur sang raja.

Baca juga: Cerpen Wayang Senter

Wayang Semua Kalangan

Saat ini, wayang potehi makin berkembang. Bentuknya tidak hanya kantong jelek dari penjara, tetapi juga dihias menjadi aneka rupa. Wayang dimainkan pada sebuah panggung kecil, seperti panggung boneka. Ada seorang dalang yang dibantu oleh beberapa orang untuk menampilkan pertunjukan wayang potehi. Di Indonesia, pertunjukannya sering dilakonkan dengan menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari.