Beberapa waktu lalu, para ilmuwan menemukan fosil nenek moyang jerapah. Menurut para ilmuwan, nenek moyang jerapah tidak berleher panjang. Kenapa leher jerapah berubah menjadi panjang?
Nenek Moyang Jerapah Berleher Pendek
Fosil nenek moyang jeraph tidak memiliki leher dan kaki yang panjang. Leher dan kaki nenek moyang jerapah lebih pendek dan besar, mirip seperti okapi. Tinggi nenek moyang jerapah hanya 2,7 meter (jantan) dan 1,95 meter (betina). Padahal, jerapah jantan modern bisa mencapai tinggi 5 meter.
Baca juga: Okapi, gabungan kudan dan jerapah.
Meski berbeda secara fisik, jerapah dan nenek moyangnya punya dua kesamaan. Jerapah dan nenek moyangnya sama-sama punya gigi taring ganda dan sama-sama punya ossicones (tonjolan tanduk yang ada di kepala). Jerapah modern punya dua buah ossicones, kalau nenek moyangnya punya empat ossicones.
Lalu, kenapa jerapa berevolusi menjadi hewan yang berleher panjang?
Sampai saat ini, para ilmuwan masih belum tahu jawabannya secara pasti. Tetapi, ada beberapa ahli yang berusaha mencari tahu pertanyaan itu.
Menurut Pak Jean Baptiste Lamarck (naturalis dari Prancis), jerapah biasanya makan dedaunan yang ada di atas pohon. Karena makannya berada di tempat tinggi, jerapah harus punya leher dan kaki yang panjang. Karena kebutuhan itu, keturunan jerapah pun mulai mengalami perubahan gen, mereka mulai terlahir dengan leher dan kaki yang panjang.
Kalau peneliti Truman P. Young dan Lynn A Isbel punya pendapat lain. Menurut mereka, tidak semua jerapah suka makan dedaunan yang ada di atas pohon. Menurut kedua peneliti itu, jerapah zaman dulu berleher pendek, tetapi jerapah jantan suka mengadu leher mereka untuk mendapatkan pasangan.
Jerapah yang punya leher panjang lebih sering menang dan mendapatkan pasangan. Gen leher panjang itu pun diturunkan kepada anak-anaknya. Semakin lama, semakin banyak anak jerapah yang lahir dengan leher panjang. Karena hal itu, jerapah yang ada saat ini punya leher panjang, baik jantan maupun betina.
Baca juga: Hewan dengan berat ribuan kilogram.
Pak Graham Mitchell punya pendapat lain. Menurut beliau, leher jerapah yang panjang merupakan evolusi untuk melawan suhu panas di Afrika. Saat matahari bersinar terik, jerapah akan menghadapkan kepalanya ke arah matahari. Karena leher panjangnya, tubuh jerapah pun akan terlindung dari sengatan matahari.
Sampai saat ini, para ilmuwan masih melakukan penelitian untuk mengetahui kenapa leher jerapah berubah menjadi panjang.
Sumber: Kompas.com, Foto: Creative Commons, journals.plos.org