Pahlawan Nasional: Mohammad Husni Thamrin

By Sylvana Toemon, Selasa, 7 November 2017 | 00:10 WIB
Mohammad Husni Thamrin (Sylvana Toemon)

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Yuk, kita mengenal Mohammad Husni Thamrin, salah satu pahlawan nasional kita.

Baca juga: Pahlawan

Tokoh Masyarakat Betawi

Mohammad Husni Thamrin yang adalah tokoh Betawi yang lahir di Batavia (kemudian berubah menjadi Jakarta) pada tanggal 16 Februari 1894.  Ayahnya, Tabri Thamrin adalah seorang wedana di Batavia pada pemerintahan Gubernur Jenderal Van Der Wijk. Sebagai tokoh masyarakat Betawi, Pak Husni Thamrin mendirikan organisasi Perkumpulan Kaum Betawi. Misi dari organisasi ini adalah memperjuangkan kepentingan masyarakat Betawi dalam berbagai bidang. Pak Husni Thamrin pernah mengusulkan agar pemerintah Belanda membangun persediaan air bersih untuk minum. Usulan itu disetujui, dan dibangunlah saluran air minum Kanal Ciliwung. Kini saluran itu lebih dikenal dengan penjernihan air Pejompongan.

Wakil Rakyat yang Tertindas

Pada tahun 1927, Pak Thamrin diangkat menjadi anggota Dewan Rakyat (Volksraad). Sebagai wakil rakyat, Pak Thamrin bukan sebagai kaki tangan pemerintah kolonial, tapi sebagai juru bicara dari bangsanya yang tertindas. Ia memperjuangkan nasib bangsa Indonesia untuk merdeka, tidak hanya bagi orang Betawi.  Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1937, Husni Thamrin terpilih sebagai wakil ketua Dewan Rakyat.

Mempersatukan Bangsa Indonesia

Pak Husni Thamrin tetap giat berusaha mempersatukan bangsanya. Usaha ini terwujud dengan terbentuknnya Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Salah satu langkah terpenting GAPI adalah mengadakan Kongres Rakyat Indonesia (KRI). Keputusan penting dalam KRI ini adalah menuntut pembentukan parlemen, penetapan bendera merah putih sebagai bendera negara, dan penetapan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Usul ini tentu saja ditolak oleh Belanda yang kala itu menguasai negeri kita. Untuk menumbuhkan kesadaran nasional, Pak Husni Thamrin sering menggunakan kata “Indonesia” untuk menunjuk bangsanya. Saat itu sebagai jajahan Belanda, negeri kita lebih dikenal dengan Nederland Indisch atau Hindia Belanda.

Pak Husni Thamrin meninggal pada tanggal 11 Januari 1941, beberapa tahun sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia. Pak Husni Thamrin tidak pernah menyaksikan kemerdekaan bangsanya. Namun, hasil perjuangannya masih dapat dirasakan oleh kita sampai sekarang. Mohammad Husni Thamrin diangkat sebagai pahlawan nasional pada tanggal 28 Juli 1960.