Kedatuan Sriwijaya, Kerajaan Maritim yang Besar

By Sylvana Toemon, Selasa, 7 November 2017 | 09:30 WIB
Kedatuan Sriwijaya, kerajaan maritim yang besar (Sylvana Toemon)

Sriwijaya menjadi bagian dari sejarah panjang Nusantara. Seperti apakah kerajaan besar ini?

Monarki Kedatuan

Sriwijaya merupakan sebuah negara yang bersistem monarki kedatuan. Artinya dipimpin oleh seorang Datu. Datu adalah sebutan yang umum digunakan di dunia Melayu. Pimpinan tertingginya disebut Datu Maharaja. Wilayah Kerajaan Sriwijaya terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut mandala. Pemerintahan mandala di Sriwijaya dipimpin oleh Datu Mandala, yang kedudukannya lebih rendah dari Datu Maharaja. Selain itu, ada pula pejabar pemerintah yang lain, antara lain raja muda, menteri negara, panglima perang, dan pengurus buruh. Seluruh jabatan tersebut memiliki tugas tersendiri sesuai dengan sumpah jabatannya.

Baca juga: Nama Lain Kota Palembang

Penguasa Selat Malaka

Pusat Kerajaan Sriwijaya berada di Sumatera bagian selatan yang sekarang daerah sekitar Kota Palembang. Sriwijaya menjadi penguasa Selat Malaka dan Selat Sunda, yang saat itu menjadi bagian dari jalur rempah. Jalur ini juga menjadi jalur perdagangan sutra. Sriwijaya berkuasa di sekitar abad 7 sampai 12. Selama hampir 600 tahun Sriwijaya menguasai jalur pelayaran yang penting itu. Selat Malaka merupakan jalur pelayaran penting yang menghubungkan Arab, Persia, dan India di sebelah barat dengan Tiongkok di sebelah timur.

Pasukan Laut yang Kuat

Sekelompok masyarakat Suku Laut mendukung keamanan laut di wilayah Sriwijaya. Mereka tinggal di perahu-perahu di perairan dangkal Sriwijaya. Perahu buatan mereka termasuk teknologi canggih pada zaman itu. Perahu buatan Suku Laut merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di wilayah barat Nusantara. Suku Laut juga mahir berperang di sungai dan di laut.

Apakah kamu ingin mengenal Kedatuan Sriwijaya yang pernah jaya di Nusantara? Datanglah ke Pameran “Kedatuan Sriwijaya The Great Maritime Empire” di Museum Nasional Jakarta pada tanggal 4 sampai 28 November 2017.