Prasasti Kedukan Bukit, Bagian Penting dari Sejarah Sriwijaya

By Sylvana Toemon, Selasa, 7 November 2017 | 10:15 WIB
Prasasti Kedukan Bukit (Sylvana Toemon)

Prasasti yang berangka tahun 682 ini merupakan proklamasi pembentukan Sriwijaya, kerajaan maritim besar yang pernah ada di Nusantara.

Baca juga: Kedatuan Sriwijaya, Kerajaan Maritim yang Besar

Prasasti di Kampung Kecil

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh M. Batenburg pada tahun 1920 di Kampung Kedukan Bukit, di Palembang, Sumatera Selatan. Kampung kecil ini berada di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke arah Sungai Musi. Ukuran prasasti ini termasuk kecil. Kira-kira sebesar ban mobil. Prasasti ini ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuna dengan huruf Pallawa.

Baca juga: 7 Bahan yang Digunakan untuk Menulis Sebelum Ada Kertas

Akta Kelahiran Sriwijaya

Prasasti Kedukan Bukit dapat dikatakan sebagai akta kelahiran Sriwijaya. Pada batu besar yang bentuknya seperti telur ini menunjukkan 3 peristiwa penting dalam sejarah Sriwijaya. Nama Dapunta Hiyang disebutkan dalam prasasti ini. Peristiwa pertama pada saat Dapunta Hiyang naik perahu ke kuil Buddha untuk merayakan Waisak. Sebulan kemudian, Dapunta Hiyang naik perahu dengan membawa pasukan 20.000 tentara dan perbekalan. Setelah itu Dapunta Hiyang mendirikan perkampungan bernama Sriwijaya, di tempat yang kini kita kenal sebagai Kota Palembang.

Baca juga: Nama Lain Kota Palembang

Prasasti ini sekarang berada di Museum Nasional. Saat ini prasasti itu menjadi bagian dalam Pameran “Kedatuan Sriwijaya The Great Maritime Empire” di Museum Nasional Jakarta pada tanggal 4 sampai 28 November 2017.