Orang utan adalah satwa primata yang hanya terdapat di Indonesia. Dari hasil penelitian, telah ditemukan spesies baru kera besar ini di Sumatra Utara. Orang utan ini dikenal dengan nama orang utan tapanuli.
Temuan Tim Peneliti Gabungan
Temuan itu diumumkan oleh tim peneliti gabungan pada tanggal 2 November 2017 yang lalu. Tim ini terdiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Forum Orang Utan Indonesia (FORINA), dan Yayasan Ekosistem Lestari Program Konservasi Orang Utan Sumatra. Sebelumnya, hanya dikenal 2 spesies orang utan yaitu orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orang utan sumatra (Pongo abelii).
Pongo tapanuliensis
Primata yang diberi nama ilmiah Pongo tapanuliensis ini hidup di Batang Toru, tak jauh dari Danau Toba di Sumatra Utara. Warna rambut dan bentuk badannya secara umum hampir sama dengan orang utan sumatra dan orang utan kalimantan. Hanya saja, orang utan ini bulunya lebih tebal dan keriting. Selain itu, orang utan ini memiliki kumis yang menonjol dan bantalan pipi berbentuk datar. Jantan dewasa memiliki bantalan pipi yang lebih besar, membuatnya lebih mirip dengan orang utan kalimantan. Yang betina memiliki rambut pada bagian dagunya, membuatnya mirip dengan orang utan sumatra.
Tidak Mudah Berkembang Biak
Orang utan ini memakan buah-buahan, rayap, semut, dedaunan, kuncup bunga, dan ulat. Beberapa jenis tumbuhan yang menjadi makanan orang utan tapanuli berbeda dengan spesies orang utan lainnya, antara lain atumangan, sampinur tali, sampinur bunga, dan agatis. Saat ini orang utan tapanuli jumlahnya tidak lebih dari 800. Mereka dapat hidup sampai umur 50 – 60 tahun. Orang utan ini tidak mudah berkembang biak. Mereka melahirkan anak pertama pada umur sekitar 15 tahun. Kemudian memiliki anak lagi sekitar 8 sampai 9 tahun kemudian.