Kenapa Greenwich Dijadikan Standar Waktu Dunia?

By Cirana Merisa, Senin, 13 November 2017 | 03:53 WIB
Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang 1 zona waktu itu sebesar 15 derajat. (Cirana Merisa)

Teman-teman mungkin di sekolah sudah diajarkan tentang pembagian waktu dunia. Di Jakarta waktunya adalah GMT+7, di Bali waktunya adalah GMT+8, dan di Papua waktunya adalah GMT+9.

Apa Itu GMT?

GMT adalah singkatan dari Greenwich Mean Time. GMT sendiri merupakan waktu di Greenwich, salah satu kota di Inggris. Kota ini ditetapkan sebagai standar waktu dunia pada tahun 1884.

Baca juga: Sejarah Penentuan Waktu dan Nama-nama Hari

Garis Meridian 0 Derajat

Garis meridian adalah garis bujur yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Para ilmuwan dan ahli perbintangan percaya bahwa Kota Greenwich terletak di garis meridien utama. Garis meridien utama, yaitu di derajat 0 yang disebut sebagai garis meridian utama. Itulah kenapa waktu yang kita gunakan sekarang ini berdasarkan standar meridian utama yaitu Kota Greenwich.

Baca juga: Bunga Tepat Waktu

Dibagi 24 Wilayah

Bumi itu berbentuk bulat. Teman-teman pasti sudah diajarkan di sekolah kalau benda bulat seperti bola itu memiliki sudut sebesar 360 derajat. Nah, karena sehari itu ada 24 jam, maka Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang 1 zona waktu itu sebesar 15 derajat.

Jika garis bujur dipindah 15 derajat ke arah timur, maka waktu akan lebih cepat 1 jam daripada waktu di Greenwich. Sedangkan jika dipindahkan 15 derajat ke arah barat, maka waktu akan lebih lambat 1 jam.

Baca juga: Perkembangan Jam

Negara-negara

Indonesia sendiri memiliki 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu di zona WIB adalah GMT+7, waktu di zona WITA adalah GMT+8, dan waktu di zona WIT adalah GMT+9.

Negara yang berada di zona GMT+12 adalah Negara Fiji dan Negara Kiribati yang keduanya merupakan negara kepulauan di Samudera Pasifik. Sedangkan negara yang berada di zona GMT-12 adalah Pulau Baker, pulau tak berpenghuni milik Amerika di Samudera Pasifik.