Hampir di sepanjang rel kereta terdapat kerikil. Kerikil itu tersebar di bawah, tengah, dan di samping kanan dan kiri rel kereta. Batu kerikil ini memang sengaja disebar di sana. Apa, ya, fungsinya? Untuk mengetahui jawabannya, yuk kita lihat bagaimana rel kereta dibangun!
Membangun Rel Kereta
Untuk membangun rel kereta, mula-mula disiapkan tanah kosong yang ditinggikan untuk menghindari banjir. Tanah itu dipadatkan. Itulah fondasi untuk rel kereta. Di atas fondasi itu ditebarkan batu kerikil secara merata. Lalu bantalan kereta yang terbuat dari balok beton atau balok kayu ditaruh berjajar secara melintang.
Setelah itu, kerikil ditambahkan lagi di sekitar balok sampai padat, membuat balok tidak bisa bergeser tapi tetap bisa bergerak. Mengapa harus bisa bergerak? Rel itu dilalui kereta yang besar dan berat dengan kecepatan tinggi. Hal itu menimbulkan getaran yang cukup tinggi. Jika bantalan tidak lentur, maka bantalan akan mudah rusak kena getaran.
Selanjutnya dua batang besi yang panjang ditaruh melintang di atas deretan balok. Masing-masing melintang di sisi ujung balok. Supaya batang besi itu tidak bergeser, maka antara batang besi dengan balok dipasang klip. Bukan dipaku, karena besi punya sifat mengembang bila kena panas. Dengan tidak dipaku, posisi besi tidak berubah pada saat mengembang.
Fungsi Lain Kerikil
Dari proses pembuatan rel, terlihat bahwa fungsi kerikil itu untuk membuat bantalan kereta menjadi stabil atau tidak bergeser dan untuk meredam getaran.
Selain itu, kerikil juga punya fungsi melancarkan aliran air. Seperti kita ketahui, antara batu kerikil yang satu dengan yang lain ada celah. Melalui celah itulah air mengalir ke tempat lain yang lebih rendah. Hal ini bisa mencegah erosi pada tanah yang menjadi pondasi rel.
Kerikil juga mengurangi tumbuhnya tanaman liar seperti rumput. Karena kerikil menghalangi sinar matahari masuk ke dalam tanah. Padahal tumbuhan perlu sinar matahari. Jika ada benih yang akan tumbuh dari dalam tanah pun, akan kesulitan tumbuh karena dibebani kerikil. Rumput itu perlu dibasmi karena membuat tanah jadi gembur sehingga mudah erosi.
Foto: Creative Commons