Gua Pindul, Wisata Susur Sungai di Dalam Gua

By Sylvana Toemon, Selasa, 14 November 2017 | 09:10 WIB
Gua Pindul di Gunung Kidul (Sylvana Toemon)

Di tanah Gunung Kidul yang tandus, ada sungai berair sejuk yang keluar dari dari dalam gua. Sungai itu memang mengalir di dalam gua.  Gua itu bernama Gua Pindul, yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunung Kidul.

Baca juga: Menangkap Lobster di Pantai Timang, Gunung Kidul

Duduk di Ban Besar

Susur sungai di Gua Pindul tidak menggunakan kapal atau perahu. Di Gua Pindul, pengunjungnya menggunakan ban dalam ukuran besar. Ban dalam ini sudah disediakan oleh pengelola wisata beserta dengan rompi pelampungnya.  Untuk masuk ke dalam gua, pengunjung dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 sampai 15 orang. Kelompok ini masuk ke dalam gua dengan beriringan. Masing-masing orang memegang kaitan yang ada di ban sebelah yang membentuk rangkaian. Satu rangkaian menandakan 1 kelompok. Kelompok ini akan dipandu oleh 2 orang pemandu. Selain memandu jalannya, pemandu juga akan menceritakan tentang gua ini.

Baca juga: Awas Lalai di Gua Lalay

Legenda Joko Singlulung

Menurut legenda yang dipercayai masyarakat dan dikisahkan turun-temurun, nama Gua Pindul tak bisa dipisahkan dari cerita pengembaraan Joko Singlulung mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan lebat, gunung, dan sungai, Joko Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada di Bejiharjo. Saat masuk ke salah satu gua mendadak Joko Singlulung terbentur batu, sehingga gua tersebut dinamakan Gua Pindul yang berasal dari kata pipi kebendul (terbentur).

Baca juga: Rahasia di Balik Karst

Stalaktit, Stalagmit dan Kristal Berkilau

Di dalam gua ini sepanjang 350 meter ini, kita bisa melihat stalaktit dan stalagmit. Stalaktit adalah batangan kapur yang ujungnya meruncing ke bawah. Stalagmit sebaliknya, berdiri di dasar gua dengan ujung meruncing ke atas. Di gua ini, ada juga stalaktit yang menyatu dengan stalagmit, membentuk tiang yang besar sekali. Selain itu ada juga kristal yang berkilau bila terkena cahaya. Kelelawar ini sesekali juga terlihat terbang dan mengagetkan pengunjung.

Mungkin Joko Singlulung pipinya terbentur karena terpukau melihat keindahan kilauan kristal dan kaget karena ada kelelawar terbang. Apakah kamu sudah pernah berkunjung ke Gua Pindul?