Mengapa Kulit Bisa Terbakar Matahari?

By Yomi Hanna, Minggu, 19 November 2017 | 04:24 WIB
Saat musim panas, Kutub Utara akan condong ke arah matahari. (Hanna Vivaldi)

Ketika berlibur di pantai, paparan sinar matahari akan banyak mengenai kulit kita. Tidak berapa lama, kulit kita berubah menjadi lebih gelap lalu terasa perih seperti terbakar matahari. Mengapa bisa begitu, ya?

Melanin pada Kulit

Kulit kita mengandung butir-butir zat yang disebut melanin. Letak melanin ada di dekat permukaan kulit yang bertugas untuk melindungi kulit kita dari sinar matahari yang bisa saja merusaknya. Apabila matahari amat panas, melanin bertambah banyak sehingga dapat menahan sinar matahari menyentuh kulit kita. Semakin banyak jumlah melanin, kulit pun akan semakin hitam. Namun apabila jumlah melanin di kulit kita sedikit, maka kulit akan terbakar dan menjadi merah.

Baca juga : Mengapa Matahari Panas?

Jika Jumlah Melanin Sedikit

Saat berjemur di bawah matahari dan kulit kita masih cerah, kulit dapat berubah menjadi merah dan akan terasa perih. Ini berarti melanin yang ada di dalam tubuh kita tidak cukup jumlahnya untuk melindungi kulit dari serangan sinar matahari. Sehingga kulit yang memiliki sedikit melanin akan lebih mudah terbakar.

Baca juga : Alaska, Negeri Matahari Tengah Malam

Ketika Matahari Membakar Kulit

Memang melanin bertugas melindungi tubuh saat kita berada di bawah matahari. Namun, apabila terlalu banyak sinar matahari, maka dapat merusak lapisan kulit paling atas. Yang terjadi adalah, kulit kita perlahan mengelupas. Kulit lama kita tidak akan mengelupas dan terlepas, sebelum kulit baru di bawahnya siap menggantikan kulit tersebut.