Pernah melihat berbagai gambar unik di tembok, meja, atau permukaan benda lainnya. Itulah mural. Seni menggambar ini ternyata sudah ada sejak zaman dahulu.
Berbeda dengan Grafiti
Mural berasal dari murus dalam bahasa Latin yang artinya dinding, maka dari itu mural identik dengan gambar-gambar di dinding.
Jika diperhatikan, mural dan graffiti merupakan dua hal yang berbeda. Mural lebih menekankan pada unsur gambar sedangkan graffiti pada isi tulisan. Grafiti biasa dibuat dengan cat semprot untuk membentuk tulisan, sedangkan mural menggunakan cat, kapur, atau apapun yang bisa memberikan warna.
Mural biasanya digunakan untuk melukisakan suatu kondisi, dari keindahan hingga sindiran.
Sejarah Mural
Mural ternyata sudah ada sejak abad ke-1. Wah, lama sekali, ya!
Mural diduga sudah berkembang sejak zaman 3000 SM (Sebelum Masehi). Hal ini dibuktikan dengan berbagai penemuan lukisan di dinding gua.
Lukisan di dinding sudah ada sejak zaman Kekaisaran Roma, sekitar abad I – III Masehi. Pada masa itu, bukan hanya tembok-tembok istana yang dilukis, lo. Mural juga digunakan untuk menghias dinding rumah.
Pada abad V, mulai dikenal lukisan-lukisan yang bertema perjalanan hidup Buddha. Tema ini mulai tersebar di berbagai tempat di dunia.
Media Berekspresi
Mural adalah salah satu media untuk berekspresi. Selain membuat suatu dinding menjadi lebih indah, mural juga dapat membuat si pelukisanya merasa bahagia dan tersalur bakatnya.
Saat ini, banyak hotel, tempat makan, atau lokasi lainnya yang menerapkan mural sebagai hiasan agar menimbulkan kesan menarik dan perasaan nyaman dari pengunjung yang datang.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID