Chocolate Hills, Bukit Cokelat yang Cantik di Filipina

By Aan Madrus, Rabu, 15 November 2017 | 03:05 WIB
Chocolate Hills Mirip Hamparan Chocolate Chips. (Aan Madrus)

Meskipun namanya Chocolate Hills atau Bukit Cokelat, bukit-bukit ini tidak terbuat dari cokelat, lo! Ini adalah kumpulan bukit kapur di Filipina. Chocolate Hills sangat unik, indah, dan menarik untuk dkunjungi.

Kumpulan Ribuan Bukit

Bukit-bukit Chocolate Hills tersebar di kota Sagbayan, Carmen, dan Batuan di Pulau Bohol. Pulau Bohol berada di wilayah Visayas Tengah, Filipina.  

Chocolate Hills luasnya 50 hektar. Di sana berkumpul bukit yang jumlahnya antara 1.268 sampai 1.776. Uniknya, bentuk dan ukuran bukit itu hampir sama. Yaitu mengerucut atau seperti kubah dengan ketinggian antara 45 sampai 150 meter.

Bukit itu terbuat dari batu kapur yang tertutup tanah dan seluruhnya ditumbuhi rerumputan. Rumput yang hijau itu, di saat musim panas akan mengering. Warnanya berubah jadi cokelat. Kumpulan bukit itu jadi mirip cokelat, terutama chocolate chip. Maka, disebutlah bukit-bukit itu Chocolate Hills.

Nominator Tujuh Kejaiban Dunia

Pada tahun 1988, Chocolate Hills dinyatakan sebagai Monumen Geografis Nasional Filipina. Sementara UNESCO menyatakan bukit-bukit ini sebagai Situs Warisan Dunia. Berita terakhir mengatakan Chocolate Hills masuk dalam nominasi baru untuk tujuh keajaiban dunia.

Untuk menikmati keindahan Chocolate Hill, pemerintah telah membangun sebuah resort bernama Chocolate Hills Complex yang terletak di kota Carmen yang dilengkapi dengan menara pandang. Selain itu Chocolate Hills bisa dinikmati di Resort Sagbayan Peak, di Sagbayan Town.

Pemerintah Filipina terus mengembangkan kawasan ini, agar menarik wisatawan lebih banyak lagi. Dalam promosi wisatanya, pemerintah Filipina memasukkan Bohol dalam daftar keajaiban alam yang harus dilihat.

Proses Terbentuknya Chocolate Hills

Secara ilmiah, Chocolate Hills terbentuk karena ada pergeseran secara geologis di dalam Bumi. Akibatnya tumpukan karang dari laut jadi naik. Selama ribuan tahun tumpukan karang berubah jadi kapur. Lalu erosi angin membentuknya jadi seperti kubah dan kerucut.

Menurut legenda, Chocolate Hills terbentuk karena ada pertarungan dua raksasa. Mereka saling melemparkan batu-batu besar, sampai akhirnya mereka merasa lelah dan tertidur. Saat mereka terbangun, mereka lupa akan perkelahian itu. Mereka juga lupa membersihkan bebatuan yang mereka gunakan dalam pertarungan. Dari batu-batu itu terbentuklah Chocolate Hills.

Legenda lain menceritakan tentang seorang raksasa bernama Arogo, yang jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Aloya. Karena sakit, Aloya meninggal dunia. Arogo sangat sedih. Ia menangis setiap teringat pada Aloya. Setiap tetes air matanya jatuh, berubah jadi bukit. Itulah Chocolate Hills.

Foto: Creative Commons