Kapur Barus, Rempah Indonesia yang Mulai Langka

By Yomi Hanna, Senin, 20 November 2017 | 10:00 WIB
Kristal kapur yang keluar secara alami dari pori-pori kulit pada batang pohon kapur (Hanna Vivaldi)

Kapur barus atau kamper adalah benda yang sering digunakan untuk menjauhkan semut, ngengat, rayap, dan serangga lain di lemari atau laci. Tahukah teman-teman bahwa kapur barus atau kamper juga salah satu jenis rempah di Indonesia, lo. Kok bisa, ya?

Rempah dari Batang Pohon Kapur

Kapur barus merupakan rempah yang berbentuk kristal berwarna putih, sedikit transparan, dan memiliki aroma yang khas dan kuat. Kristal putih itu diperoleh dari batang pohon kapur (Dryobalanops aromatica) dan Cinnamomum camphora.

Baca juga : Pala, Rempah Berdarah

Khasiat Kapur Barus

Sejak abad ke-9, khasiat kapur barus sebagai obat sudah disebutkan beberapa kali dalam naskah Ramayana versi Jawa. Dalam kadar tertentu, kapur barus dapat diminum untuk mengobati gangguan asam lambung, usus halus, dan perut besar. Jika dijilat dan ditelan sedikit, kapur barus dapat menghangatkan badan. Selain itu bisa juga digunakan untuk mencegah serangga di lingkungan tempat tinggal kita.

Asal Usul Sebutan ‘Kapur Barus’

Sebutan “kapur barus” ternyata ditujukan pada Barus, yaitu nama daerah penghasil kamper yang terletak di pesisir barat Sumatera, tepatnya di Tapanuli Tengah. Dulunya di daerah Barus dan sekitarnya terdapat banyak sekali pohon kapur. Sayang sekali, saat ini pohon kapur sudah semakin langka dan sulit ditemukan.

Baca juga : Safron, Rempah Termahal di Dunia

Pohon Kapur Barus Kini Mulai Langka

Kelangkaan pohon kapur barus ini terjadi akibat penebangan yang tidak terkendali untuk mendapatkan kristal kapur yang ada di dalamnya. Padahal tidak semua pohon mengandung kristal kapur yang sama jumlahnya. Bahkan sebagian pohon kapur barus tidak memiliki kristal kapur di dalamnya. Penyebab lainnya adalah karena kerusakan serta kebakaran hutan dan pengubahan lahan menjadi kebun kelapa sawit.

Sumber : Nationalgeographic.co.id/ Lutfi Fauziah