Mengenal Pertunjukan Seni Tradisional Reog Ponorogo

By Cirana Merisa, Kamis, 16 November 2017 | 08:05 WIB
Penari yang berperan sebagai Warok harus menggunakan topeng besar. (Cirana Merisa)

Siapa yang tahu kesenian tradisional Reog Ponorogo? Kesenian ini sangat terkenal tidak hanya di daerah asalnya, Ponorogo, tapi juga di seluruh Indonesia, lo.

Ponorogo, Kota Asal Reog

Kesenian Reog sebenarnya ada 3 macam dan memiliki ciri khas masing-masing. Reog Ponorogo berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Ada Reog Banjarharjo yang berasal dari daerah Brebes, Jawa Tengah. Ada juga Reog Sunda yang berasal dari Jawa Barat. Namun Ponorogo konon merupakan kota asal Reog yang sebenarnya.

Baca juga: Mengenal Tari Kipas Pakarena, Yuk!

Alur Cerita

Ada beberapa versi alur cerita Reog Ponorogo. Versi resminya menceritakan tentang Putri Songgo Langit dari Kerajaan Kediri. Ia memberi persyaratan kepada Raja Singo Barong yang juga dari Kediri dan Raja Klono Sewandono dari Kerajaan Bantarangin di Ponorogo untuk menampilkan sebuah pertunjukkan. Pertunjukkan itu menggunakan 140 kuda kembar dan seekor hewan berkepala dua.

Klono Sewandono sudah berhasil mengumpulkan 140 kuda kembar, tapi belum berhasil menemukan hewan berkepala dua. Singo Barong yang mengetahui itu berusaha menyerang Klono Sewandono. Namun ia balik menyerang dengan kesaktiannya. Singo Barong yang saat itu sedang duduk bersama dengan burung merak di atas kepalanya, diserang oleh Klono Sewandono sehingga burung merak itu menempel di kepalanya.

Baca juga: Tari Piring, Tari Ungkapan Syukur

Singo Barong balas menyerang dengan kerisnya tapi tidak berhasil. Klono Sewandono menyerang balik dengan cambuknya sehingga membuat Singo Barong terlempar dan berubah menjadi hewan berkepala singa dan burung merak. Klono Sewandono membawanya dan menampilkan pertunjukkan 140 kuda kembar dan hewan berkepala dua di hadapan Putri Songgo Langit.

Tokoh dalam Pertunjukan

Ada beberapa tokoh dalam pementasan kesenian ini. Ada Jathil yaitu pasukan berkuda. Ada Bujang Ganong dengan pakaian serba hitam. Ada Klono Sewandono sebagai Raja Ponorogo. Ada Warok yang menggunakan topeng singa berbulu merak yang besar.

Baca juga: Tari Cakalele, Tarian Perang dari Maluku

Pertunjukan Kesenian

Kesenian ini dibagi ke dalam beberapa bagian. Bagian pertama merupakan tarian oleh 6 sampai 8 orang penari laki-laki sebagai Bujang Ganong. Bagian kedua dilakukan oleh 6 sampai 8 orang penari sebagai Jathil. Pada tradisi zaman dulu, Jathil diperankan oleh laki-laki yang memakai pakaian perempuan yang berwarna-warni. Namun sekarang pemeran Jathil semuanya perempuan.

Bagian ketiga merupakan puncaknya yang ditampilkan oleh seluruh penari ini. Penari yang berperan sebagai Warok merupakan penari utama. Ia harus menggunakan topeng besar yang berbentuk wajah singa dengan rumbai-rumbai bulu burung merak di atasnya.