Noken, Simbol Perdamaian Masyarakat Papua

By Cirana Merisa, Minggu, 26 November 2017 | 05:09 WIB
Tali tas Noken dipakai di dahi dan kantong tasnya menggantung di punggung. (Cirana Merisa)

Teman-teman biasanya pakai tas apa untuk bepergian? Di Papua ada sebuah tas tradisional yang terbuat dari serat kulit kayu, namanya Noken. Yuk, kita simak infonya!

Tas Noken

Noken merupakan tas asli buatan perempuan-perempuan di Papua dan memang hanya mereka sajalah yang boleh membuat tas ini. Dahulu, perempuan Papua yang sudah bisa membuat Noken dianggap sudah dewasa. Tas ini memiliki simbol perdamaian, kehidupan yang baik, dan kesuburan bagi masyarakat Papua.

Baca juga: Yamko Rambe Yamko, Lagu Sedih dari Papua

Proses Pembuatan

Proses pembuatan Noken cukup sulit karena tidak menggunakan mesin. Bahan dasarnya adalah kayu pohon Manduam, pohon Nawa, atau bisa juga dari pohon Anggrek hutan. Kayu itu diolah dan dikeringkan, lalu dipintal menjadi benang. Setelah itu dibuat seperti rajutan membentuk tas yang kemudian diberi pewarna alami.

Pembuatan Noken berukuran kecil bisa membutuhkan waktu 1 hingga 2 minggu. Sedangkan Noken berukuran besar proses pembuatannya memakan waktu hingga 3 minggu.

Baca juga: Honai, Rumah Adat suku Dani Papua

Kegunaan Noken

Noken biasa digunakan oleh masyarakat Papua untuk kegiatan sehari-hari. Noken yang berukuran besar digunakan untuk membawa benda-benda yang berat, seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang belanjaan, atau bahkan bisa digunakan untuk menggendong anak.

Sedangkan Noken berukuran kecil biasanya digunakan oleh anak-anak untuk membawa peralatan sekolah yang kecil dan ringan, seperti buku, pensil dan alat tulis lainnya. Tas tradisional ini juga bisa diberikan untuk tamu sebagai hadiah kenang-kenangan, lo.

Baca juga: Wah, Ternyata Papua Juga Punya Batik!

Warisan Kebudayaan Dunia

Keunikan dari Noken adalah cara dibawanya. Noken dibawa dengan menggunakan kepala. Tali tasnya dipakai di dahi dan kantong tasnya menggantung di punggung orang yang memakainya. Karena keunikannya inilah Noken ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia pada 4 Desember 2012 lalu.