Bobo.id - Masyarakat Mesir Kuno punya tradisi yang unik tentang kematian. Setelah meninggal, tubuh mereka akan diawetkan menjadi mumi. Apa alasannya, ya? Yuk, kita cari tahu!
Agar Bahagia
Bagi masyarakat Mesir Kuno, kematian adalah awal perjalanan yang baru di alam baka.
Menurut kepercayaan mereka, arwah orang-orang yang meninggal tidak akan bahagia di alam baka, jika tidak bisa memasuki tubuh mereka dahulu. Karena itu, para pendeta mengawetkan jenazah menjadi mumi agar tidak membusuk dan dapat dimasuki sang arwah.
Raja-raja mesir kuno dianggap menjadi dewa ketika meninggal. Sementara rakyat biasa dipercaya akan hidup abadi bersama leluhur di alam baka.
Dikubur Bersama Barang-barang
Untuk hidup di alam baka, para arwah membutuhkan persiapan. Karena itu, keluarga dan teman-teman orang yang meninggal akan mengisi makam dengan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Ruang-ruang makam para raja dipenuhi harta karun tak ternilai dan karya seni. Sementara makam rakyat biasa hanya diisi kebutuhan dasar, seperti makanan, kosmetik, dan sedikit perhiasan.
Baca juga: Mumi Hewan Tak Bertulang
Hewan Juga Dijadikan Mumi
Uniknya lagi, hewan-hewan yang sudah tidak bernyawa juga dijadikan mumi, lo! Mumi hewan-hewan ini biasanya dimakamkan bersama jenazah pemiliknya, agar mereka bisa berkumpul kembali di alam baka.
Ada juga hewan yang djadikan mumi karena terkait dengan dewa-dewa tertentu. Hewan-hewan itu di antaranya adalah buaya dan ibis.
Karena kunikannya, makam dan mumi masyarakat Mesir Kuno sering dijadikan obyek penelitan.