Suku Maasai, Suku Peminum Darah

By Cirana Merisa, Minggu, 3 Desember 2017 | 07:05 WIB
Suku Maasai yang tinggal di Afrika Timur dikenal sebagai suku peminum darah. (Cirana Merisa)

Teman-teman pasti tahu vampir kan? Makhluk pengisap darah ini ternyata tak hanya ada di dongeng, tapi ada di kehidupan nyata juga, lo. Eits, tak perlu takut, “vampir” ini juga manusia, kok.

Meminum Darah

Suku Maasai yang tinggal di Afrika Timur dikenal sebagai suku peminum darah. Adat istiadat yang diturunkan oleh nenek moyangnya masih dilakukan sampai sekarang, termasuk meminum darah itu. Namun darah yang mereka minum bukanlah darah manusia, melainkan darah hewan. Mereka percaya darah hewan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka.

Baca juga: Suku Bawean yang Gemar Merantau

Selain darah, orang-orang suku ini memiliki 5 makanan pokok lainnya, yaitu daging, lemak, susu, madu, dan kulit pohon. Mereka biasanya meminum susu selama beberapa hari, lalu berganti ke sup daging dan kulit selama beberapa hari.

Berburu Singa

Selain peminum darah, suku ini juga terkenal sebagai suku yang terkuat, lo. Suku ini suka berburu, tapi buruannya merupakan singa. Menurut mereka, singa memang berlari cepat, tapi mereka bisa berlari lebih jauh lagi. Wah, hebat ya!

Baca juga: Suku Aborigin, Penghuni Benua Australia

Berburu singa merupakan tradisi yang dilakukan para laki-laki suku Maasai sejak dulu. Laki-laki akan dianggap belum dewasa jika belum bisa mengalahkan singa. Hal ini dikarenakan saat dewasa, mereka akan menjadi prajurit yang harus siap menjaga wilayahnya.

Keunikan Lainnya

Suku Maasai berbicara dalam bahasa mereka sendiri, yaitu bahasa Maa. Setiap hari, mereka selalu memakai jubah khas yang disebut Shuka. Jubah itu berwarna merah yang melambangkan darah. Suku ini merupakan suku yang paling ditakuti di antara semua suku yang ada di Afrika.