Antartika yang berada di Kutub Selatan merupakan tempat yang sangat dingin. Sebagian besar permukaannya tertutup oleh salju dan bongkahan es. Tapi pada zaman dulu, sebenarnya pepohonan bisa hidup di sana.
Fosil Pepohonan Kuno
Baru-baru ini, para ilmuwan menjelajah Antartika dan menemukan fosil pohon-pohon kuno yang diperkirakan sudah ada sejak lebih dari 260 juta tahun yang lalu. Para ilmuwan itu mendaki lereng bersalju McIntyre Promontory di Pegunungan Transantartika.
Fosil-fosil yang ditemukan berisi hasil pengawetan pohon-pohon kuno, bahkan ada juga fosil jamur dan mikroorganisme. Penemuan ini memberikan informasi tentang hutan terdingin dan terkering di benua itu pada berjuta-juta tahun lalu.
Antartika Zaman Dulu
Pada waktu itu, pepohonan di Antartika bisa bertahan hidup selama musim panas dan musim dingin yang panjang. Suhu udaranya jauh lebuh hangat daripada sekarang ini. Itulah kenapa pada zaman dulu, Antartika penuh dengan hutan dengan tanaman yang bisa tahan terhadap suhu ekstrim kutub.
Uniknya, pepohonan ini bisa bertahan selama musim dingin dengan kondisi yang gelap dan sangat dingin serta bisa bertahan selama musim panas dengan cahaya matahari yang menyinari secara terus menerus.
Kepunahan Massal
Sekitar 250 juta tahun yang lalu, muncullah superbenua yang bernama Gondwana yang mengakibatkan suhu udara yang ekstrim melanda daratan di sekitarnya. Makhluk hidup termasuk tumbuhan beradaptasi terhadap suhu ekstrim itu dan mereka berhasil bertahan hidup.
Namun karena aktifnya gunung-gunung berapi di daerah yang sekarang menjadi Siberia ini, membuat makhluk hidup punah secara massal. Lebih dari 90 persen hewan laut dan 70 persen hewan darat punah. Inilah yang akhirnya membuka jalan bagi dinosaurus untuk menguasai Bumi.
Sumber: Luthfi Fauziah/Nationalgeographic.co.id