Tari Gatzi, Tarian Khas Suku Marlind di Papua

By Sylvana Toemon, Kamis, 7 Desember 2017 | 03:10 WIB
Tari Gatzi (Sylvana Toemon)

Tarian ini ditarikan dalam banyak kesempatan. Gerakannya melingkar diiringi tabuhan tifa meriah. Namanya tarian Gatzi.

Baca juga: Sejarah Nama Papua

Tarian Saat Ada Acara Khusus

Tarian Gatzi ditarikan saat ada acara khusus seperti kelahiran anak, pesta adat, dan juga sebagai tarian penyambutan. Laki-laki dan perempuan, orang dewasa dan anak-anak boleh menarikannya. Para penari Gatzi mengenakan pakaian khusus yang terbuat dari serat daun sagu dan daun kelapa muda. Wajah mereka juga dihiasi dengan motif khusus yang mencerminkan marganya.

Baca juga: Tifa Papua

Diiringi Tabuhan Tifa

Dalam tarian Gatzi, para pria memainkan tifa. Bunyi tifa itulah yang mengiringi langkah kaki para penari yang menari berkeliling membentuk lingkaran ini. Bunyi-bunyi tifa inilah yang menjadi musik pengiringnya. Tidak ada batas waktu khusus untuk tari Gatzi. Tarian ini dapat ditarikan selama beberapa menit saja, atau berjam-jam.

Baca juga: Hironimus Kaize, Pembuat Tifa Papua

Tarian yang Terus Dilestarikan

Tarian Gatzi terus dilestarikan oleh Suku Marlind yang tinggal di Desa Wendu. Desa itu terletak di pesisir pantai ini berada di Distrik Semangga, Kabupaten Merauke di Provinsi Papua. Warga Desa Wendu bahkan pernah menari Gatzi dari sore sampai pagi di hari berikutnya. Gerakan tarian ini bahkan dapat membuat tanah menjadi cekung akibat gerakan berputar para penarinya. Apakah teman-teman juga ingin menarikan tarian Gatzi?