Tarian ini ditarikan dalam banyak kesempatan. Gerakannya melingkar diiringi tabuhan tifa meriah. Namanya tarian Gatzi.
Tarian Saat Ada Acara Khusus
Tarian Gatzi ditarikan saat ada acara khusus seperti kelahiran anak, pesta adat, dan juga sebagai tarian penyambutan. Laki-laki dan perempuan, orang dewasa dan anak-anak boleh menarikannya. Para penari Gatzi mengenakan pakaian khusus yang terbuat dari serat daun sagu dan daun kelapa muda. Wajah mereka juga dihiasi dengan motif khusus yang mencerminkan marganya.
Diiringi Tabuhan Tifa
Dalam tarian Gatzi, para pria memainkan tifa. Bunyi tifa itulah yang mengiringi langkah kaki para penari yang menari berkeliling membentuk lingkaran ini. Bunyi-bunyi tifa inilah yang menjadi musik pengiringnya. Tidak ada batas waktu khusus untuk tari Gatzi. Tarian ini dapat ditarikan selama beberapa menit saja, atau berjam-jam.
Tarian yang Terus Dilestarikan
Tarian Gatzi terus dilestarikan oleh Suku Marlind yang tinggal di Desa Wendu. Desa itu terletak di pesisir pantai ini berada di Distrik Semangga, Kabupaten Merauke di Provinsi Papua. Warga Desa Wendu bahkan pernah menari Gatzi dari sore sampai pagi di hari berikutnya. Gerakan tarian ini bahkan dapat membuat tanah menjadi cekung akibat gerakan berputar para penarinya. Apakah teman-teman juga ingin menarikan tarian Gatzi?