Mengapa Kita Bisa Merasakan Deja Vu?

By Yomi Hanna, Sabtu, 9 Desember 2017 | 05:47 WIB
Tidur setelah shubuh bikin lelah dan pusing. (Hanna Vivaldi)

Pernahkah teman-teman megalami sebuah kejadian yang rasanya sudah pernah dialami sebelumnya? Namun, ini sungguh aneh, karena kita sulit memastikan kejadian tersebut terjadi kapan dan di mana. Pengalaman seperti ini sering kita sebut dengan déjà vu. Bagaimana hal ini bisa terjadi, ya?

Adanya Dentate Gyrus pada Otak Kita

Sebuah mitos mengatakan bahwa pengalaman déjà vu itu bisa kita rasakan karena kita telah melewati proses reinkarnasi. Namun, ini hanyalah mitos dan sangat sulit untuk dibuktikan.

Sebab itu, dilakukanlah sebuah penelitian modern untuk memecahkan misteri déjà vu ini.

Baca juga : 5 Kebiasaan yang Bisa Mengganggu Otak

Peristiwa déjà vu ternyata dipengaruhi oleh kerja bagian otak kita yang bernama dentate gyrus. Bagian ini bertugas untuk menyimpan ingatan-ingatan episodik kita yang sifatnya sepotong-sepotong.

Jadi, ketika kita mengalami sesuatu, dentate gyrus akan langsung mencatat kompenen kejadian seperti bau, suara, warna, dan kompen lain yang ditangkap oleh panca indra kita. Lalu setelah itu dentate gyrus langsung mencocokkan dengan ingatan episodik kita yang sudah terekam sebelumnya.

Apabila tidak ditemukan, kejadian atau peristiwa tersebut akan langsung direkam sebagai peristiwa yang baru.

Baca juga : Kegiatan yang Bisa Meningkatkan Fungsi Otak

Saat Dentate Gyrus Tidak Berfungsi dengan Baik

Déjà vu terjadi ketika dentate gyrus sedang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga kita akan merasakan dan melihat sebuah peristiwa yang seolah sudah pernah terjadi sebelumnya berdasarkan kemiripan beberapa komponen seperti bau, warna, suara, dan lainnya.

Peristiwa Jamais Vu

O iya, kebalikan dari perisitiwa déjà vu adalah jamais vu. Yang terjadi saat seseorang merasakan jamais vu adalah ketika satu peristiwa yang dia anggap adalah kejadian pertama kali dalam hidupnya, padahal sangat jelas bahwa peristiwa itu sudah pernah dialami sebelumnya.