Ratusan Fosil Telur Pterosaurus Ditemukan di Tiongkok

By Cirana Merisa, Kamis, 7 Desember 2017 | 06:45 WIB
Peneliti berhasil menemukan 215 fosil telur di sebuah blok batu pasir di Tiongkok. (Cirana Merisa)

Baru-baru ini, para ilmuwan berhasil menemukan fosil telur milik pterosaurus. Tapi hebatnya, fosil telur yang ditemukan itu bukan hanya satu atau dua buah, melainkan ratusan, lo!

Ratusan Telur

Para peneliti yang dipimpin oleh Xiaolin Wang, ahli paleontologi vertebrata dari The Chinese Academy of Science berhasil menemukan 215 butir telur yang telah menjadi fosil di sebuah blok batu pasir berukuran 3 meter persegi. Penemuan ini juga termasuk 16 embrio yang beberapa bahkan basih berbentuk 3 dimensi.

Telur ini diyakini milik spesies reptil terbang pada masa dinosaurus yang juga merupakan satu spesies pterosaurus, yaitu Hamipterus tianshanesis. Spesies ini hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu di Tiongkok bagian barat laut.

Baca juga: Ditemukan, Telur Dinosaurus Berumur 70 Juta Tahun

Penemuan Telur

Fosil telur ini tidak ditemukan di sarang asli mereka, lo. Ratusan telur ini mungkin sudah terseret banjir saat ada badai hebat yang menghantam wilayah itu. Pasir dan sedimen yang juga terbawa oleh air akhirnya mengubur telur-telur itu dan mengawetkannya hingga menjadi fosil seperti yang ditemukan sekarang.

Sebelumnya, para peneliti sudah pernah menemukan beberapa telur milik pterosaurus, hanya saja telur itu ditemukan dalam jumlah yang sedikit. Ada 5 telur ditemukan di Tiongkok juga, dan ada 2 telur ditemukan di Argentina. Sedikitnya jumlah telur ini disebabkan oleh kondisi telur yang lunak dan cangkangnya yang tipis.

Baca juga: Tubuh Sebesar Pesawat, Inilah Dinosaurus Bersayap Terbesar di Dunia

Pengamatan Isi telur

Para peneliti mengamati isi telur itu melalui komputerisasi tomografi. Dari situlah terungkap bahwa bagian tulang sayap belum sepenuhnya terbentuk. Namun tulang paha sudah berkembang dengan baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika lahir, anak-anak pterosaurus sudah bisa berjalan tapi belum bisa terbang.

Sumber: Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika