Ada piring buatan lokal Indonesia yang tidak perlu takut pecah atau berkarat. Dibuat dari bahan alami dan tidak berbahaya.
Sudah pernah lihat?
Piring Lidi
Jika pergi ke Bali dan Lombok, pasti menemukan piring lidi hampir di setiap rumah. Di dua daerah ini, piring lidi punya nama sendiri, yaitu ingke. Piring ini biasa digunakan untuk tempat sesajen yang dihaturkan untuk persembahyangan. Selain itu, piring lidi juga digunakan untuk makan, terutama saat ada acara, seperti pernikahan atau lainnya.
Terkenal Tahun 90-an
Sejak tahun 90-an, piring lidi sudah menjadi benda yang dimininati oleh banyak kalangan. Piring ini bahkan dianggap bisa memberikan kesan “mahal” dan tradisional pada sajian makanan.
Kita bisa menemuinya di berbagai tempat makan, hotel, dan tempat umum lainnya. Piring ini pun diproduksi dari berbagai desa di Indonesia.
Membuat Piring Lidi
Piring lidi dibuat dengan tangan dan kamupun bisa membuatnya. Bagi yang sudah ahli, bisa membuat satu piring lidi dalam waktu 30 menit, sedangkan untuk yang baru belajar, bisa sampai 3 jam.
Pertama, siapkan dulu bahan utamanya yaitu lidi yang masih muda agar mudah dibentuk tetapi tidak rentan patah. Panjang lidi yang diperlukan adalah 70 cm. Satu piring membutuhkan sekitar 112 lidi. Lidi-lidi ini nantinya diikat di tengah dengan rotan atau tali karung, kemudian dianyam membentuk piring.
Nah, desa tempat piring lidi banyak dibuat adalah di Desa Lendang Nangka, Nusa Tenggara Barat. Teman-teman bisa berkunjung ke sini dan belajar membuat piring lidi.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID