Jika kita selama ini kita mengenal teknik batik tulis, ternyata ada lagi teknik membatik lainnya. Namanya, batik cap.
Hmmm… seperti apa, ya, prosesnya?
Pernah punya mainan cap yang berbentuk bunga, binatang, tokoh kartun, atau lainnya? Kira-kira, seperti itulah bentuk canting cap.
Canting cap adalah alat untuk membuat batik dengan teknik cap, ukurannya rata-rata 20 cm x 20 cm. Canting cap ini terbuat dari lempengan tembaga yang membentuk corak atau motif di salah satu permukaannya. Bahan tembaga dipilih karena bersifat lentur sehingga mudah dibuat pola dan tahan terhadap panas.
Teknik Batik Cap
Walaupun tekniknya berbeda dengan batik tulis, tapi tinta warna yang digunakan tetaplah cairan lilin yang disebut malam. Tahap-tahap yang dilaluinya pun sama seperti batik tulis, bedanya jika batik tulis membuat pola batik dengan langsung melukiskan di atas kain, sedangkan batik cap membuat pola menggunakan canting cap.
Teknik cap ini dianggap dapat membuat pembuatan batik menjadi lebih cepat dan mudah. Pengecapan pun bisa dilakukan berkali-kali tergantung warna yang diinginkan. Selain itu, batik cap juga memungkinkan pembuatan batik dengan motif yang sama dalam jumlah yang banyak. Batik cap pun bisa dibuat bersadarkan pola yang diinginkan dengan cara modifikasi canting cap yang digunakan.
Jangan salah, para pembatik cap juga harus bekerja dengan teliti dan detail. Para pembatik harus mampu memperkirakan dimana posisi cap harus diletakkan agar motif tidak miring atau terbalik.
Hasil dari batik yang dibuat dengan teknik cap memang tidak sehalus atau serapi batik tulis karena pojla batik cap lebih berjarak agar tinta tidak lumer ketika bertemu dengan pola lainnya. Hal inilah yang membuat batik cap tidak semahal harga batik tulis.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID