Kita telah memasuki tahun baru 2018. Berarti kita sudah waktunya ganti kalender. Kalender yang kita gunakan adalah kalender Masehi. Apa itu kalender Masehi? Selain kalender Masehi ada kalender apa lagi?
Kalender matahari adalah sistem penanggalan yang dihitung berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari dari satu titik tertentu kembali ke titik itu. Titik itu disebut solstis atau equinox.
Lama perjalanan Bumi mengelilingi Matahari adalah 365,2422 hari. Angka itu dibulatkan menjadi 365 hari. Kelebihan angka 0,2422 hari dalam setahun, dikumpulkan menjadi satu hari setiap 4 tahun. Karenanya setiap 4 tahun sekali jumlah hari dalam setahun menjadi 366 hari. Tahun itu disebut tahun kabisat. Tambahan hari itu jatuh pada bulan Februari, menjadi 29 hari. Contoh kalender matahari adalah kalender Masehi.
Seperti kita ketahui, bahwa empat musim yang ada di dunia, yaitu panas, gugur, dingin, dan semi sangat bergantung pada posisi Matahari. Nah, bila dikaitkan dengan kalender matahari, musim-musim itu selalu terjadi pada waktu yang sama. Misalnya, di belahan Bumi bagian utara, musim dingin selalu jatuh pada akhir tahun. Sedangkan musim panas selalu terjadi pada pertengahan tahun.
Kalender bulan adalah kalender yang menggunakan sistem perubahan fase bulan. Yaitu bulan baru, bulan sabit muda, bulan separuh awal, bulan purnama, bulan separuh akhir, bulan sabit tua, bulan mati dan kembali ke bulan baru secara periodik. Bulan baru ditandai dengan munculnya hilal yaitu bulan sabit yang sangat tipis. Satu bulan berlangsung sejak munculnya hilal sampai muncul hilal berikutnya.
Satu bulan lamanya 29,5306 hari. Dalam setahun ada 12 bulan atau 354,366 hari. Dibulatkan menjadi 354 atau 355 hari.
Salah satu kalender yang menggunakan perhitungan fase bulan adalah kalender Hijriah.
Ada 10 – 12 hari perbedaan antara kelender Hijriah dengan kalender Masehi. Kalender Hijriah lebih sedikit jumlah harinya. Itu sebabnya tahun baru Hijriah setiap tahun maju 10 – 12 hari dibandingkan tahun baru Masehi.
Kalender Matahari dan Bulan
Orang Tiongkok merayakan tahun baru atau Imlek pada saat bulan baru di awal musim semi. Imlek biasanya jatuh antara pertengah bulan Januari sampai akhir Februari.
Berpatokan pada bulan baru berarti menggunakan sistem fase bulan. Sedangkan berpatokan pada musim semi berarti menggunakan sistem peredaran Bumi mengelilingi Matahari.
Orang Tiongkok memang menggunakan kalender dengan sistem gabungan antara kalender bulan dan kalender matahari. Perhitungan tahunnya mengikuti siklus Matahari, sedangkan perhitungan bulannya mengikuti fase Bulan. Akibatnya, setiap 3 taun sekali, kalender Tiongkok memiliki 13 bulan dalam setahun. Sedangkan umumnya sama seperti kalender bulan dan kalender matahari, yaitu 12 bulan dalam setahun.