Mengapa Burung Tidak Pernah Tabrakan Saat Terbang?

By willa widiana, Jumat, 12 Januari 2018 | 09:05 WIB
Kenapa Burung Tidak Pernah Tabrakan Saat Terbang? (willa widiana)

Bobo.id – Beberapa burung suka hidup berkelompok. Satu kelompok bisa terdiri dari ribuat ekor burung.

Setiap tahun, kelompok burung itu akan terbang bersama-sama untuk menghindari musim dingin. Meski terbang berdekatan dalam waktu yang lama, burung-burung itu tidak pernah bertabrakan, lo!

Apa Rahasianya?

Menurut peneliti, ada dua rahasia mengapa burung tidak pernah tabrakan saat terbang bersama.

Rahasia pertama, burung selalu belok ke arah kanan. Seperti kita tahu, salah satu hal yang menyebabkan tabrakan adalah berbelok ke arah yang berlawanan.

Hampir  semua burung yang ada di dalam kelompok selalu berbelok ke arah yang sama. Jadi, saat terbang beriringan, mereka tidak akan tabrakan.

Baca Juga: Inilah Burung yang Tidak Bisa Terbang

Coba bayangkan, kalau misalnya para burung berbelok ke arah yang berbeda sesuka hati mereka. Pasti akan ada banyak burung yang mengalami tabrakan ketika di udara.

Rahasia kedua, burung selalu mengubah ketinggian terbangnya. Rahasia kedua ini juga menjadi salah satu alasan mengapa burung tidak pernah tabrakan.

Meski burung selalu berbelok ke arah kanan, tabrakan masih bisa terjadi. Kemungkinan besar, tabrakan terjadi dengan burung yang tidak berbelok.

Baca Juga: Untuk Apa Burung Berkicau?

Untuk mengatasi masalah ini, burung akan mengubah ketinggian terbangnya. Ada yang terbang lebih rendah, ada juga yang lebih tinggi.

Kebiasaan mengubah ketinggian inilah yang membuat para burung tidak mengalami tabrakan dengan burung lain yang tidak berbelok.

Nah, dua rahasia itulah yang membuat burung tidak pernah tabrakan saat terbang. O iya, dua rahasia itu harus dijalankan bersamaan. Kalau hanya salah satu, burung akan mengalami tabrakan.

Baca Juga: Paus Beluga Bisa Meniru Suara Burung, Peluit, Bahkan Manusia

Keren, ya! Aturan terbangnya sederhana, namun pengaruhnya sangat besar!

Sumber: discovermagazine.com, Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo