Hadiah Sang Putri

By Sylvana Toemon, Kamis, 12 April 2018 | 08:00 WIB
Hadiah Sang Putri (Sylvana Toemon)

Putri Emilia dari Kerajaan Kapur Putih adalah putri yang cantik jelita. Selain itu, ia juga baik hati. Setiap hari ia membantu para dayang membersihkan istana. Bahkan kadang-kadang tampak Putri Emilia di dapur membantu Pak Kumis, juru masak istana.

Sudah beberapa hari ini Putri Emilia tampak murung. Ia tak mau bermain di halaman ataupun diajak berbicara. Sepanjang hari Putri Emilia mengurung diri di kamar. Raja, Ratu, dan para dayang heran melihat tingkah laku Putri Emilia.

“Aku heran dengan Putri Emilia, tak biasanya ia bersikap demikian,” kata Lia. Lia adalah salah satu dayang Putri Emilia.

“Ah, mungkin Tuan Putri sedang sakit gigi,” sahut dayang yang lain.

“Besok adalah hari ulang tahunnya. Pasti ia akan gembira di hari ulang tahunnya,” ujar dayang yang lain.

Keesokan harinya di kamar Putri Emilia tampak banyak hadiah. Setelah rapi berpakaian, Putri Emilia mulai membuka hadiah-hadiah itu. Wah wah… Putri Emilia memang putri yang paling beruntung. Ia mendapat tas, baju, sepatu, boneka, buku baru, dan masih banyak lainnya. Akan tetapi, Putri Emilia tetap tampak murung. Bahkan hadiah-hadiah itu tidak dijamahnya sedikit pun.

Ketika Raja dan RAtu hendal memberi selamat, mereka terkejut.

“Emilia, ada apa denganmu? Mengapa kau tampak murung di hari ulang tahunmu? Seharusnya kau bergembira bersama kami dan teman-temanmu. Atau, kau menginginkan sesuatu?” tanya Raja Arseto.

Putri Emilia tidak menjawab pertanyaan ayahnya. Ia hanya menggelengkan kepalanya saja. Tiba-tiba pintu kamar diketuk. Putri Emilia segera membukanya. Ooo, ternyata seorang pengawal datang menyerahkan sebuah kotak hadiah. Hadiah itu tampak sederhana. Tidak dibungkus dengan kertas berwarna-warni, juga tidak berpita.

“Dari seorang gadis pemerah susu,” ucap Putri Emilia sambil membaca tulisan yang ada di hadiah itu.

Putri Emilia sudah tidak sabar lagi. Ia segera membuka hadiah itu.

“Nah, inilah yang kuidam-idamkan. Dengan celemek ini, aku dapat membantu Pak Kumis, dan bajuku tidak kotor lagi. Terima kasih,” seru Putri Emilia gembira.

Ah, ternyata hadiah yang sederhaan itu sanagt berkesan di hati Putri Emilia. Ya, hadiah itu tidak perlu mahal. Yang penting hadiah itu dapat berkenan di hati penerimanya.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Cis.