Bobo.id – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Yuk, kita mengenal Sultan Hasanuddin, salah satu pahlawan nasional kita.
Sultan Kerajaan Gowa
Sultan Hasanuddin lahir di Makassar pada tahun 1631 dengan nama I Mallambosi. Ia juga memiliki nama Arab, Muhammad Bakir. Pada usia 24 tahun, ia diangkat menjadi sultan di Kerajaan Gowa dengan nama Sultan Hasanuddin.
Setelah naik takhta, Sultan Hasanuddin menggabungkan kekuatan kerajaan kerajaan kecil di Indonesia timur untuk bersama sama melawan Belanda. Saat itu Belanda ingin sekali menguasai jalur perdagangan rempah-rempah.
Menyita 2 Kapal Belanda
Perang antara Sultan Hasanuddin dan VOC dimulai pada tahun 1660. Belanda dibantu oleh Kerajaan Bone yang saat itu memang bermusuhan dengan Kerajaan Gowa. Dalam pertempuran tersebut, Tobala, Panglima Bone, tewas.
Sultan Hasanuddin mengadakan perjanjian dengan Belanda. Perjanjian ini tidak berlangsung lama karena isinya sangat merugikan Gowa. Sultan Hasanuddin kemudian melakukan perlawanan. Ia kembali melancarkan serangan. Ia menyita 2 kapal Belanda yang bernama De Walvis dan De Leeuwin.
Perang Melawan VOC
Belanda sangat marah ketika mengetahui kapalnya disita. Dengan bantuan pangeran dari Bone, armada Belanda yang dipimpin oleh Cornelis Speelman menyerang Kerajaan Gowa. Sultan Hasanuddin akhirnya terdesak. Ia terpaksa menyetujui Perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang isinya merugikan Kerajaan Gowa. Sultan Hasanuddin kembali melakukan perlawanan. Namun, kali ini Belanda lebih kuat.
Sultan Hasanuddin wafat pada tanggal 12 Juni 1670. Ia diangkat menjadi pahlawan nasional pada tahun 1973.