6 Jenis Makanan Fermentasi yang Khas di Indonesia

By Yomi Hanna, Senin, 5 Maret 2018 | 03:01 WIB
Lemea | Kompas.com/Firmansyah (Hanna Vivaldi)

Makanan ini bisa populer karena teksturnya yang mirip daging. Selain itu, tempe juga cocok menjadi santapan favorit para vegetarian (tidak makan daging).

BACA JUGA : Kue Cubit, Camilan yang Berakar dari Panganan Khas Belanda

2. Lemea

Teman-teman di Bengkulu mungkin sudah tidak asing dengan makanan ini. Lemea adalah makanan fermentasi yang berasal dari suku Rejang, Bengkulu.

Untuk membuat lemea, bahan yang digunakan adalah rebung (tunas bambu) dan ikan.

Kedua bahan ini dicincang dan dicampur, kemudian dibungkus rapat dengan daun pisang.

Disimpan selama 1-3 hari hingga akhirnya bisa untuk disantap.

Ikan yang biasa digunakan adalah ikan mujair, sepat, dan ikan-ikan kecil air tawar lainnya.

Fermentasi pada proses pembuatan lemea berasal dari mikroorganisme yang secara alami dihasilkan rebung dan ikan tawar tadi.

Rasa lemea ini agak asam dan pedas serta menghasilkan aroma yang unik dan gurih setelah dimasak.

BACA JUGA : Lezatnya Tahu Gimbal Makanan Khas Semarang

3. Oncom