Mengintip Peninggalan Sejarah Sumenep

By willa widiana, Minggu, 11 Maret 2018 | 06:31 WIB
Masjid Agung Sumenep (willa widiana)

Bobo.id – Sumenep terletak di ujung timur Madura.

Kota ini kecil, tetapi memiliki warisan sejarah yang terpelihara.

Masjid Agung Sumenep

Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. 

Masjid ini dibangun sekitar tahun 1763, pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo. 

Ruang masjid ini memiliki 9 pintu dan jendela besar-besar.

BACA JUGA: Warna-warni Keraton Kasepuhan?

Keraton Sumenep

Keraton Sumenep dibangun oleh seorang arsitek Tiongkok yang bernama Lauw Piango. 

Bangunan Keraton Sumenep masih asli, tetapi fungsinya sudah berubah. 

Tidak lagi sebagai tempat tinggal raja dan keturunannya. 

Namun, digunakan sebagai tempat diselenggarakannya acara-acara kabupaten. 

Sebagian besar ruangan keraton ini digunakan sebagai museum.

Taman Sari

Taman sari terletak dalam lingkungan Keraton Sumenep.

Ada kolam pemandian di dalam taman sari itu.

Kolam itu pernah digunakan sebagai tempat mandi putri-putri keraton zaman dulu.

Namun, taman sari sudah tidak digunakan untuk mandi lagi saat ini.

Meski begitu, mata air kolam taman sari masih mengalir sampai sekarang.

BACA JUGA: Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat?

Asta Tinggi

Asta Tinggi adalah kompleks pemakaman para raja Sumenep, keturunannya, dan kerabatnya.

Asta Tinggi dibangun sekitar tahun 1750. Asta Tinggi dibangun di atas sebuah bukit kapur.

Lingkungan makam dikelilingi tembok batu kapur yang disusun tanpa perekat semen.

Bentuk bangunannya banyak yang menyerupai gaya bangunan Eropa.

Itulah beberapa peninggalan sejarah Sumenep yang masih bisa kita intip.

Teks: Joko, Foto: Ricky Martin