Mana yang Lebih Baik, Apakah Menggunakan AC atau Kipas Angin?

By Yomi Hanna, Sabtu, 9 Juni 2018 | 10:45 WIB
Mana yang lebih baik, AC atau Kipas angin? (Kolase Bobo /Pixabay)

Itu artinya, ketika kita tidur bersama adik atau kakak, kita juga akan menghirup CO2 yang dikeluarkan oleh mereka.

Nah, jangan heran bila kita mudah tertular flu jika tidur bersama kakak atau adik yang sedang kena flu di dalam ruangan ber-AC.

Bukannya kita tidak boleh menggunakan AC sama sekali.

Namun, kita bisa mengurangi penggunaan pendingin udara ini.

Misalnya, menggunakannya hanya pada malam hari, sedangkan siang hari digantikan oleh kipas angin.

Untuk menghindari perut kembung atau rasa masuk angin, jangan langsung mengarahkan angin ke tubuh kita saat memasang kipas angin. Mudah, kan?

BACA JUGA : Es Krim, Santapan Manis dan Dingin yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu

3. Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

Kipas angin membuat ruangan yang panas terasa lebih dingin daripada seharusnya.

Kipas angin yang terletak di langit-langit, misalnya, hanya menghabiskan daya sekitar 75 watt (setara dengan lampu bohlam) dan hanya 1/10 dari daya yang ditimbulkan oleh pendingin udara.

Selain itu, kipas angin tidak membuat udara terasa pengap dan lembab seperti yang terjadi ketika menggunakan AC.

Jangan lupa matikan kipas angin ketika kita sudah tidak menggunakannya.

BACA JUGA : Sering Merasa Kedinginan Padahal Orang Lain Kepanasan? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Lihat video ini juga, yuk!

 (Teks : Kompas.com)